TIMES MALANG, JAKARTA – Arab Saudi dan Iran menyerukan Islam dan internasional diperlukan untuk menghadapi agresi Israel menyusul pemboman pemukiman di ibukota Qatar, Doha.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengutuk serangan Israel di kawasan tersebut, termasuk “agresi brutal” terhadap Qatar pada hari Selasa.
Sementara itu Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan, cara yang tegas untuk menghadapi kecerobohan Israel itu adalah tindakan terkoordinasi dan terpadu oleh dunia Islam.
Dalam pesannya yang ditujukan kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Qatar, Hassan bin Abdulla Al-Ghanim, Ghalibaf mengatakan, serangan udara brutal Israel terhadap perumahan yang digunakan bermukim anggota Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) yang diasingkan di Doha telah menyebabkan kemarahan dan rasa jijik di kalangan bangsa Iran dan para anggota parlemen.
Iran menyatakan berdiri bersama Qatar dan Palestina dan mengutuk serangan kriminal ini terhadap wilayah perkotaan Doha dan tamu non-sipil dari pemerintah Qatar.
Sebelumnya Presiden Iran, Masoud Pezeshkian juga menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk mengambil sikap bersatu dan praktis dalam mengutuk kejahatan Israel.
Dalam percakapan telepon Selasa malam dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Pezeshkian mengecam keras serangan Israel terhadap Qatar, dan menyatakan solidaritas penuh Iran dengan negara Teluk Persia tersebut.
Republik Islam Iran, kata dia, berdiri bersama Qatar dan akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk mendukung tetangga dekat dan sahabatnya itu.
Pezeshkian memperingatkan bahwa Israel, dengan dalih membela diri, telah mengganggu stabilitas seluruh kawasan dan tidak ragu melakukan kekejaman.
Negara-negara Islam harus, dengan sikap yang bersatu dan konsisten, baik dalam perkataan maupun perbuatan, secara serius dan efektif mengutuk agresi dan kejahatan nyata ini agar rezim kriminal ini tidak berani mengulangi tindakan serupa
Ia menambahkan bahwa Israel sudah jelas tidak menghormati norma internasional atau kerangka hukum apa pun, dan menekankan bahwa tindakannya terus berlanjut hanya karena dukungan Amerika Serikat.
Otoritas Israel berupaya membunuh para pemimpin politik Hamas dengan serangan udara di Doha. Serangan tersebut menuai kecaman dari Arab Saudi, Mesir, UEA, dan Uni Eropa, serta berisiko menggagalkan perundingan gencatan senjata di Gaza.
Konyolnya, serangan itu justru dilakukan oleh militer AS, bukan oleh militer Israel sendiri.
Dalam pidato tahunannya di Dewan Syura pada hari Rabu, atas nama Raja Salman, seperti dilansir Arab News, putra mahkota Arab Saudi menyerukan bahwa tindakan Arab, Islam, dan internasional sangat diperlukan untuk menghadapi agresi Israel.
Langkah-langkah internasional, kata dia, juga diperlukan untuk menghalangi militer Israel dari praktik kriminalnya yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.
"Kami akan mendukung Qatar tanpa batas dalam semua tindakannya, dan kami akan mengerahkan semua kemampuan kami untuk mencapai hal ini," kata sang pangeran.
"Kami juga mengutuk serangan brutal yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina di Gaza dan berlanjutnya kejahatan kelaparan dan pengungsian paksa," ujarnya.
"Tanah Gaza adalah milik Palestina, dan hak-hak rakyatnya tidak bisa dicabut dan tidak bisa dirampas melalui agresi atau ditiadakan oleh ancaman. Posisi kami tetap teguh, melindungi hak ini dan bekerja keras untuk mencegah pelanggarannya," tegasnya.
Inisiatif Perdamaian Arab, yang diluncurkan oleh Kerajaan pada tahun 2002 dan diimplementasikan secara internasional melalui perspektif solusi dua negara, saat ini merupakan jalan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencapai negara Palestina.
Upaya intensif Kerajaan untuk mencapai hal ini telah membuahkan hasil, katanya, menghasilkan lebih banyak negara yang secara resmi mengakui Negara Palestina, dan Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, yang berlangsung di New York pada bulan Juli dan telah mengumpulkan momentum yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mengenai Suriah, putra mahkota Arab Saudi ini juga mengatakan, Kerajaan Arab Saudi telah melaksanakan beberapa inisiatif, termasuk upaya yang berhasil untuk mencabut sanksi internasional terhadap negara tersebut, dan dukungan terhadap langkah-langkah untuk memastikan integritas teritorialnya dan membangun kembali ekonominya.
"Kami berharap stabilitas di Lebanon, Yaman, dan Sudan," tambahnya.
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman pun menyerukan kepada dunia Islam internasional bersatu menghadapi kebrutalan Israel.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |