TIMES MALANG, MALANG – Sorak-sorai siswa SMP dan MTs se-Kabupaten Malang memenuhi Lapangan Undaan Turen, Rabu (10/9/2025) . Mereka datang bukan sekadar menyaksikan pertandingan, melainkan menjadi bagian dari pembukaan Liga Pelajar Piala Kapolres Malang Cup 2025, sebuah turnamen yang diharapkan mampu melahirkan bibit atlet sekaligus membentuk karakter generasi muda.
Turnamen ini dibuka langsung oleh Bupati Malang HM Sanusi, didampingi Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno, dan jajaran pejabat daerah. Sebanyak 64 tim dari SMP dan MTs negeri maupun swasta ambil bagian, tersebar di empat wilayah pertandingan: Lapangan Undaan Turen, Lapangan Senggreng Sumberpucung, Lapangan Mendalanwangi Wagir, serta Lapangan Wringinanom Poncokusumo.
Olahraga Jadi Sarana Pendidikan Karakter
Dalam sambutannya, Bupati Sanusi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan dunia pendidikan dalam membina pelajar. Menurutnya, Piala Kapolres Cup bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah untuk menyalurkan energi positif siswa.
“Semoga ajang ini menjadi agenda tahunan yang menumbuhkan semangat, mempererat hubungan pelajar dengan aparat kepolisian, sekaligus mengingatkan bahwa polisi adalah pelindung dan sahabat masyarakat,” tegas Sanusi.
Pernyataan itu sejalan dengan pandangan Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno. Ia menyebut, olahraga memiliki nilai penting dalam membentuk mental pelajar agar siap menghadapi tantangan hidup.
“Kami berharap, dari turnamen ini lahir talenta-talenta sepak bola yang bisa berkiprah di level nasional, bahkan menjadi bagian dari Timnas. Namun, lebih dari itu, yang utama adalah sportivitas. Menang dan kalah itu wajar, yang penting adalah sikap pantang menyerah dan semangat belajar yang tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya.
Pemulihan Sepak Bola Pascatragedi Kanjuruhan
Ketua Askab PSSI Kabupaten Malang, Ukasyah Ali Murtadlo, menegaskan bahwa Liga Pelajar ini membawa misi yang lebih besar. Selain kompetisi, turnamen ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari pemulihan kepercayaan publik terhadap sepak bola setelah tragedi Kanjuruhan.
“Sepak bola di Kabupaten Malang harus kembali memberi manfaat. Lebih penting dari sekadar piala adalah pemulihan mentalitas generasi muda dan masyarakat. Harapan kami, turnamen ini bisa menjadi tonggak membangun kembali kepercayaan bahwa sepak bola adalah olahraga yang mendidik dan menyehatkan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan manajemen Arema FC untuk menguatkan ekosistem sepak bola lokal. “Dengan kolaborasi ini, kami berharap ke depan pemain asli Kabupaten Malang bisa berkompetisi di Liga 1 bersama Arema. Itu akan menjadi kebanggaan tersendiri,” tambahnya.
Pendidikan Lewat Sepak Bola
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, yang melihat turnamen ini sebagai bagian dari strategi pembinaan siswa. Menurutnya, olahraga dapat mengurangi aktivitas negatif pelajar sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter.
“Sepak bola bukan hanya soal fisik. Di dalamnya ada nilai disiplin, sportivitas, kerja sama, dan saling menghormati. Turnamen ini momentum bagus untuk mencari bibit profesional masa depan, sekaligus membangun karakter pelajar yang kuat,” ungkap Suwadji.
Pertandingan Digelar di Empat Zona
Liga Pelajar Piala Kapolres Cup 2025 dijadwalkan berlangsung selama sepekan. Pertandingan pembuka digelar di Lapangan Undaan Turen pada 10–11 September. Selanjutnya, pertandingan berlanjut di Lapangan Senggreng Sumberpucung (13–14 September), Lapangan Mendalanwangi Wagir (15–16 September), dan ditutup di Lapangan Wringinanom Poncokusumo (17–18 September).
Masing-masing lapangan menjadi arena bagi 16 tim untuk beradu keterampilan dan sportivitas. Total ada 64 tim yang mewakili SMP dan MTs negeri maupun swasta se-Kabupaten Malang.
Investasi Jangka Panjang untuk Generasi Muda
Lebih dari sekadar pertandingan, turnamen ini dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk generasi muda Kabupaten Malang. Dengan dukungan pemerintah daerah, kepolisian, asosiasi sepak bola, hingga dunia pendidikan, pembinaan siswa melalui sepak bola diharapkan mampu melahirkan generasi sehat, berkarakter, dan siap mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
“Sepak bola adalah olahraga rakyat. Kalau dikelola dengan baik, ia bisa menjadi sarana pendidikan yang efektif. Piala Kapolres Cup menjadi bukti bahwa Kabupaten Malang serius menyiapkan masa depan generasi mudanya,” pungkas Kapolres Danang.(D)
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Imadudin Muhammad |