https://malang.times.co.id/
Berita

Qatar: Pengecut, Kantor Hamas di Qatar Justru Atas Restu Israel dan AS

Kamis, 11 September 2025 - 08:04
Qatar: Pengecut, Kantor Hamas di Qatar Justru Atas Restu Israel dan AS Komplek perumahan di ibukota Qatar, Doha yang menjadi sasaran serangan udara Israel. (FOTO: Al Jazeera)

TIMES MALANG, JAKARTA – Qatar benar-benar marah, Kementerian Luar Negeri Qatar menuring Israel pengecut dan mengutuk pernyataan sembrono Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengatakan "Qatar menampung kantor Hamas". 

"Kami mengutuk pernyataan sembrono Benjamin Netanyahu dan akan bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan dia bertanggung jawab," kata Kemenlu Qatar seperti dilansir Al Jazeera.

Benjamin Netanyahu ceroboh mengenai Qatar, apalagi dengan ancaman eksplisit Netanyahu tentang pelanggaran kedaulatan Qatar di masa depan.

Kemenlu Qatar juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernyataan Netanyahu itu merupakan "upaya memalukan untuk membenarkan serangan pengecut terhadap wilayah Qatar".

Kemenlu menegaskan bahwa penempatan kantor Hamas di Doha merupakan bagian dari upaya mediasi yang diminta oleh Amerika Serikat dan Israel sendiri kepada Qatar.

Dikatakan, Benjamin Netanyahu sepenuhnya menyadari bahwa kantor ini memainkan peran penting dalam keberhasilan berbagai pertukaran dan gencatan senjata. Juga ditekankan bahwa negosiasi tersebut berlangsung secara resmi dan terbuka, dengan dukungan internasional dan partisipasi delegasi Amerika dan Israel.

Kemenlu Qatar mengatakan, ini tidak sama dengan pengejaran yang dilakukan AS terhadap al-Qaeda setelah serangan teroris 11 September 2001. "Serangan kepada Doha ini merupakan upaya baru yang menyedihkan untuk membenarkan tindakan pengkhianatan Benjamin Netanyahu".

Saat pengejaran AS terhadap Al-Qaeda kala itu tidak ada mediasi internasional yang melibatkan delegasi negosiasi al-Qaeda, yang melibatkan AS dengan dukungan internasional untuk mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan tidak terkejut dengan pernyataan dari seorang Benjamin Netanyahu yang mengandalkan retorika ekstremis untuk memobilisasi suara elektoral, dicari oleh keadilan internasional, dan menghadapi sanksi yang semakin berat setiap hari, yang memperdalam isolasinya di panggung global.

Terlepas dari berbagai upaya Netanyahu, Qatar akan terus memainkan perannya sebagai mitra internasional yang andal dan jujur ​​dalam mendorong keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia.

Qatar juga akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatannya dan bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk memastikan Netanyahu dimintai pertanggungjawaban serta menghentikan tindakan-tindakannya yang sembrono dan tidak bertanggung jawab itu

Kementerian Luar Negeri mengimbau masyarakat internasional untuk menolak retorika Netanyahu yang provokatif dan mengandung unsur Islamofobia serta mengakhiri upaya penyesatan informasi politik yang bisa merusak mediasi dan mengganggu upaya perdamaian.

Membunuh Harapan Sandera

Qatar mengatakan, Benjamin Netanyahu harus 'dibawa ke pengadilan' atas serangan tersebut.

"Saya pikir apa yang dilakukan Netanyahu kemarin, dia telah membunuh harapan bagi para sandera tersebut," kata Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheik Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Rabu (10/9/2025) kepada CNN.

Qatar sedang “menilai ulang segala hal” seputar keterlibatan mereka dalam perundingan gencatan senjata di masa depan dan mendiskusikan langkah selanjutnya dengan Amerika Serikat.

Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar itu memperingatkan bahwa serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di Doha yang menargetkan Hamas telah memupuskan harapan bagi para sandera Gaza, dan menyerukan agar pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dibawa ke pengadilan.

Komentarnya muncul sehari setelah serangan mematikan yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar, sekutu AS yang pertama di Teluk yang kaya minyak dan mengguncang wilayah yang telah lama terlindungi dari konflik.

"Saya pikir apa yang dilakukan Netanyahu kemarin, dia telah memupuskan harapan bagi para sandera itu," tambah Perdana Menteri Qatar.

Doha sedang "menilai ulang segala hal" seputar keterlibatan mereka dalam perundingan gencatan senjata di masa mendatang dan membahas langkah selanjutnya dengan Washington, tambahnya dalam komentar yang dikutip dalam blog langsung CNN setelah wawancara dengan penyiar tersebut.

Serangan itu, hanya tiga bulan setelah Iran melancarkan serangan balasan terhadap pangkalan udara AS di Qatar, juga menimbulkan keraguan serius terhadap perundingan gencatan senjata Gaza yang dimediasi Qatar dan melemahkan jaminan keamanan bagi Teluk dari sekutu utamanya, Washington.

Pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz juga dengan angkuh bersumpah bahwa Israel akan "bertindak melawan musuh-musuhnya di mana pun".  Begitu juga Benjamin Netanyahu mendesak Qatar untuk mengusir pejabat Hamas atau meminta pertanggungjawaban mereka. "Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya," katanya.

Qatar telah menjadi tuan rumah biro politik Hamas sejak 2012 dengan restu Amerika Serikat, dan telah menjadi mediator utama dalam perundingan Gaza bersama Mesir dan Amerika Serikat.

Militer Israel mengatakan telah menyerang target-target Houthi di Yaman pada hari Rabu, termasuk di ibu kota Sanaa dan menewaskan 35 orang menurut militan tersebut.

Kelompok militan Palestina Hamas mengatakan enam orang tewas dalam serangan hari Selasa di Qatar, tetapi para pemimpin seniornya selamat, menegaskan "kegagalan musuh untuk membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi negosiasi."

Gedung Putih mengatakan Trump tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer terhadap Qatar.

Trump mengatakan ia tidak diberitahu sebelumnya dan ketika mendengarnya, ia meminta utusannya Steve Witkoff untuk segera memperingatkan Qatar, tetapi serangan itu sudah terjadi.

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Danny Danon, berusaha membenarkan keputusan tersebut, dengan mengatakan kepada sebuah stasiun radio Israel: “Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas.”

Israel Ancaman Nyata di Kawasan

Anggota biro politik Hamas, Hossam Badran, mengatakan Israel “merupakan ancaman nyata bagi keamanan dan stabilitas kawasan.”

"Israel sedang berperang terbuka dengan semua orang, bukan hanya dengan rakyat Palestina," ujarnya seperti dilansir Arab News.

Di Kota Gaza pada hari Rabu, militer Israel terus menerus menghancurkan gedung tinggi lainnya seiring meningkatnya serangan terhadap pusat kota terbesar di wilayah tersebut, meskipun ada seruan untuk mengakhiri kampanyenya.

Militer Israel juga terus mengusir warga yang tinggal di dalam gedung dan sekitar menara Tiba 2, sebelum kemudian berdalih menara tersebut digunakan oleh Hamas.

Israel yang dituding Qatar sebagai pengecut itu menyatakan telah menyerang 360 target sejak Jumat dan berniat akan meningkatkan intensitas serangannya terhadap gedung-gedung di wilayah Kota Gaza dalam beberapa hari mendatang. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.