TIMES MALANG, JAKARTA – Peringatan Dies Natalis ke-63 Universitas Brawijaya (UB) Malang dimanfaatkan untuk memperkuat peran alumni dalam mendukung agenda strategis universitas, salah satunya melalui kegiatan Fun Walk yang digelar di kawasan Car Free Day (CFD) Sudirman, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan yang diikuti alumni lintas angkatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana konsolidasi dukungan terhadap misi kemanusiaan UB, khususnya dalam penanganan dampak bencana alam di Sumatera.
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UB, Mohammad Zainal Fatah, menegaskan bahwa Fun Walk dirancang sebagai wadah untuk menggerakkan kepedulian alumni. Menurutnya, di balik suasana santai dan kebersamaan, kegiatan tersebut membawa pesan solidaritas dan tanggung jawab sosial.
“Kalau dilihat dari namanya seolah-olah kita berpesta, tetapi substansinya adalah menggalang kekuatan alumni untuk mendukung misi kemanusiaan yang sedang dijalankan Universitas Brawijaya,” ujarnya.
Fun Walk merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Specta UB Phoria yang berlangsung selama dua hari di Jakarta. Sebelumnya, IKA UB menggelar Temu Alumni di Djakarta Theater yang dilanjutkan dengan penggalangan dana. Donasi tersebut difokuskan untuk mendukung layanan kesehatan bagi korban bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung operasional tim dokter dan relawan UB yang masih bertugas di wilayah terdampak. Zainal Fatah menyebut, keterlibatan alumni sangat dibutuhkan agar layanan kemanusiaan tersebut dapat berjalan optimal.

“Para dokter UB saat ini mendampingi masyarakat terdampak bencana. IKA UB menggalang dana agar pelayanan kesehatan itu bisa terus berjalan. Ini harus dilakukan bersama-sama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Zainal Fatah menekankan bahwa kontribusi alumni tidak berhenti pada bantuan darurat. Ia menilai, peran alumni juga penting dalam menjaga keberlanjutan pendidikan dan masa depan mahasiswa Universitas Brawijaya.
“Kita tidak hanya membantu di lapangan, tetapi juga menyelamatkan masa depan pendidikan mereka. Di sinilah peran alumni untuk terus hadir dan bergerak bersama universitas,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo menyampaikan bahwa keterlibatan alumni merupakan elemen strategis dalam pembangunan universitas ke depan. Ia menyebut, momentum Dies Natalis ke-63 UB dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi dengan alumni dalam empat agenda utama.
“Empat hal yang ingin kami perkuat bersama alumni adalah misi kemanusiaan, penguatan Dana Abadi Pendidikan, pengembangan bisnis bersama, serta kontribusi alumni kembali ke kampus sebagai pengajar dan mitra dunia kerja,” ujarnya.
Terkait penanganan bencana, Prof. Widodo menjelaskan bahwa UB telah menyalurkan lebih dari tiga ton bantuan logistik serta menghimpun donasi tunai lebih dari Rp200 juta yang jumlahnya masih terus bertambah. Selain itu, UB juga memperoleh dukungan pendanaan proyek kemanusiaan dari kementerian senilai Rp1,7 miliar.
UB turut memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang terdampak langsung bencana. Tercatat 36 mahasiswa mengalami dampak serius, bahkan sebagian sempat terputus komunikasi dengan keluarga. Universitas memberikan bantuan sesuai kondisi masing-masing mahasiswa, termasuk pembebasan UKT dan bantuan biaya hidup.
“Pendidikan mereka harus tetap terselamatkan,” kata Prof. Widodo, Rektor Universitas Brawijaya Malang. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |