TIMES MALANG – Pemkot Malang bersama DPRD Kota Malang menggelar rapat paripurna pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Dalam forum tersebut, berbagai masukan strategis dari fraksi-fraksi dewan disampaikan dan akan diproses lebih lanjut melalui pembentukan panitia khusus (pansus).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa RPJMD merupakan dokumen penting yang memuat arah pembangunan kota selama lima tahun ke depan, berbasis visi dan misi kepala daerah.
“Ini kan RPJMD ya, jadi pembahasannya terkait visi-misi daerah. Nantinya masukan-masukan yang disampaikan akan kami lihat dan pelajari untuk menjadi bagian dari dokumen akhir,” ujarnya Wahyu, Senin (16/6/2025).
Menjawab isu krusial seperti pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan dampaknya terhadap penataan kawasan permukiman, Wahyu menyebut bahwa langkah konkret akan dirinci dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan turunan teknis dari RPJMD.
“Setelah RPJMD akan ada RKPD yang lebih detail dan teknis. Dalam lima tahun ke depan tentu ada target-target pembangunan, termasuk soal permukiman. Masukan dari DPRD juga akan kami akomodasi dalam pelaksanaannya,” ungkapnya.
Sementara, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menegaskan bahwa masukan dari tiap fraksi telah diterima Walikota dan akan menjadi bahan diskusi di pansus yang dijadwalkan terbentuk pada Rabu (19/6/2025) mendatang.
“Masukan ini akan diolah dan dibahas di pansus. Semua pendapat yang masuk tidak akan dikeluarkan dari proses. Nanti akan didiskusikan secara lebih rinci bersama eksekutif,” terangnya.
Amithya juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan pembangunan hunian vertikal sebagai solusi keterbatasan lahan, seiring naiknya angka pendatang dan nilai investasi di Kota Malang.
“Kebijakan hunian vertikal memungkinkan diterapkan. Ini bisa jadi alternatif yang dikaji lebih lanjut. Karena pertumbuhan penduduk dan investasi di Kota Malang meningkat signifikan, penataan permukiman harus disiapkan dengan matang,” tuturnya.
Ia pun menambahkan, selain isu fisik, pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi perhatian utama dewan dalam RPJMD ini.
“Saya menekankan pentingnya pembangunan manusia. Tahun ini jadi pijakan awal untuk RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) selama 25 tahun. Jadi kami harap pemerintah betul-betul serius dalam menggarap pengembangan SDM,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |