TIMES MALANG, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy menegaskan pentingnya statistik dalam mendukung perumusan kebijakan dan strategi pembangunan nasional.
“Statistik adalah matanya para pengambil kebijakan, telinganya para pengambil strategi pembangunan,” ujar Rachmat dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (27/9/2025), melansir Antara
Menurut Rachmat, dalam sidang bersama Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan, moneter, dan sektor jasa keuangan, Bappenas mendapat arahan bahwa perencanaan pembangunan yang baik sudah dihasilkan. Namun, perencanaan yang baik tidak cukup jika tidak dilaksanakan dengan baik, serta harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ia mencontohkan pernyataannya saat berbincang dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Menurutnya, pembangunan rumah bukan sekadar dihitung jumlahnya, melainkan harus dirasakan kualitasnya oleh penghuninya.
“Perasaan itu tidak mudah diukur, karena setiap orang berbeda. Tapi, dengan metodologi statistik yang tepat, perasaan itu bisa dihitung dan dianalisis,” jelasnya.
Karena itu, Rachmat menekankan agar Badan Pusat Statistik (BPS) tidak hanya sekadar mencatat, tetapi juga mengukur dan menganalisis dampak pembangunan terhadap masyarakat.
“Kalau cara-cara bekerja seperti itu kita laksanakan, insya Allah 20 tahun mendatang, Indonesia Emas 2045 akan terwujud. Dan itu harus dimulai dengan statistik yang benar, yang baik, dan berlandaskan asas kemanusiaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rachmat berharap BPS dapat terus menjadi garda terdepan dalam menyediakan data yang akurat, objektif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |