TIMES MALANG, MALANG – Anggota DPR RI Dapil Malang Raya M Hasanuddin Wahid membekali peserta Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) PC GP Ansor Kabupaten Malang di Pondok Pesantren An Nahdiyah Karangploso Kabupaten Malang, Sabtu (29/7/2023).
Pria yang akrab disapa Cak Udin itu memberikan materi tentang peta jalan kemandirian organisasi. Menurutnya, masalah umum kemandirian organisasi setidaknya ada empat.
Pertama, ketergantungan pada sumber eksternal. Kedua, kurangnya partisipasi internal organisasi. Ketiga, kurangnya inovasi dan kreativitas. Keempat, manajemen organisasi yang sporadis.
"Organisasi harus mandiri, berdikari. Sesuai dengan 4 visi besar GP Ansor yakni kaderisasi, revitalisasi nilai-nilai tradisi, distribusi kader dan kemandirian," beber pria kelahiran Kota Batu itu.
Cak Udin mendorong GP Ansor dan para kader-kadernya bisa mandiri setidaknya pada tiga hal, yakni mandiri secara ekonomi, mandiri secara politik dan mandiri secara sosial.
Tak hanya itu, GP Ansor sebagai basis organisasi kepemudaan di bawah Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa beradaptasi dengan perkembangan era Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
"Organisasi harus kreatif dan inovatif, serta adaptif. Kalau tidak begitu, akan gagap menghadapi pola kaderisasi," tuturnya.
Di momen PKL ini, Sekjen DPP PKB itu menegaskan output dari PKL adalah kader-kader mampu menciptakan jalan keluar masalah, bukan hanya mengidentifikasi masalah saja.
"Penting untuk dirumuskan bersama peta jalan kemandirian organisasi. Kita yakin sahabat-sahabat Ansor Kabupaten Malang bisa menjadi percontohan di nasional," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hasanuddin Wahid Dorong GP Ansor Adaptif dan Berdikari di Era Artificial Intelligence
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |