TIMES MALANG, MALANG – Program yang digagas oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep yang di rencanakan di Hotel Slecta Kota Batu Malang, batal terselenggara.
Pembatalan ini di tengarai tidak adanya komitmen serius pihak Disbudporapar Kabupaten Sumenep. Membuat para peserta mahasiswa asal Sumenep, merasa kecewa.
Melalui konfirmasi surat resmi dari pihak General Manager Hotel PT Selecta Kota Batu, Malang, Wahyu Indah Arianti menyatakan dengan mempertimbangkan kenyamanan tamu hotel dan pengunjung taman rekreasi penyediaan paket makan dan minum Disbudporapar Kabupaten Sumenep tertanggal 23 Desember 2024, Pukul 19.00 WIB, dibatalkan.
Maka dari itu, tanpa konfirmasi yang dapat di pertanggung jawabkan, tepat pada pukul 10.46 WIB, Disbudporapar melalui saluran grup WhatsApp peserta mengkonfirmasi program batal di selenggarakan dan dengan berkala peserta di keluarkan dari grup. Adapun surat resmi Disbudporapar baru dikeluarkan 14.10 WIB.
Untuk menyeimbangkan informasi, saat di klarifikasi langsung kepada Kepala bidang pemuda dan olahraga, Disbudporapar Kabupaten Sumenep, Saifuddin Anshari, pihaknya enggan untuk menjawab alasan mengapa program tersebut tiba-tiba dibatalkan. Mengingat 1 jam kemudian program itu sudah harus di buka.
Mashudi, Ketua IKatan Mahasiswa Raas (IMR) mewakili mahasiswa asal Sumenep menyampaikan kekecewaannya. Pihaknya menilai tindakan pembatalan itu, memperlihatkan bahwa Disbudporapar Kabupaten Sumenep tidak serius dan tak bertanggung jawab.
"Saya kira akan seperti itu, jika program tidak di persiapkan dan terkomunikasi dengan baik. Tujuan yang tidak jelas dan simpang paham antar internal Disbudporapar," kata Mashudi, saat di mintai keterangan, Senin (23/12/2024).
Ia juga menyatakan bahwa belum bisa mempercayai pembatalan program yang sudah lama terencana itu.
"Masa iya, sekelas dinas mengadakan program tidak terbentuk tim yang profesional untuk menggelar Program. Itu yang kemudian kami sampaikan di awal hanya penghabisan percuma anggaran daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, Mashudi menegaskan pihaknya sangat menyangkan pembatalan secara tiba-tiba itu. Banyak mahasiswa yang datang dari jauh harus kembali.
"Kami tegaskan sekali lagi, bahwa kami betul-betul sangat kecewa. Harusnya jika itu tidak akan betul dilaksanakan, satu hari sebelumnya sudah mengkonfirmasi, agar kita tidak datang dan ternyata saat sudah sampai acara itu tiba-tiba batal," tegasnya.
Harapannya, Disbudporapar Kabupaten Sumenep bisa mempertanggung jawabkan dan lebih profesional kedepan dalam setiap penyelenggaraan program.
"Kami berharap Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dapat mengevaluasi kinerja Disbudporapar, agar kedepan tidak ada pihak-pihak yang dirugikan, terutama anggaran daerah yang sudah digunakan untuk fasilitas Tim di hotel selama di Malang," pungkasnya.
Batalnya acara ini tentu memberikan pelajaran bagi semua pihak terkait, terutama dalam hal komitmen dan persiapan matang sebelum melaksanakan program besar yang melibatkan banyak orang, terutama mahasiswa peserta program. (*)
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |