https://malang.times.co.id/
Berita

Cegah Kanker Serviks, Dinkes Kota Malang Gencarkan Vaksinasi HPV untuk Pelajar

Sabtu, 28 Juni 2025 - 13:58
Cegah Kanker Serviks, Dinkes Kota Malang Gencarkan Vaksinasi HPV untuk Pelajar Plh Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Rina Istarowati saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Untuk menekan angka kasus kanker serviks di Kota Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) terus mendorong percepatan program vaksinasi HPV secara gratis, terutama bagi kalangan pelajar perempuan. Langkah ini diambil menyusul data yang menunjukkan bahwa satu dari lima perempuan atau 20 persen di Kota Malang terindikasi berisiko mengidap kanker serviks.

Plh Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Rina Istarowati, menekankan pentingnya pemberian vaksin HPV sedini mungkin, terutama untuk siswi kelas 5 dan 6 SD. Ia menyebut vaksin ini sebagai bentuk perlindungan awal yang terbukti efektif mencegah infeksi Human Papilloma Virus (HPV), penyebab utama kanker serviks.

“Vaksin ini sudah terbukti secara medis bisa mencegah kanker serviks. Idealnya diberikan sejak usia sekolah dasar, karena kalau dilakukan mandiri biayanya cukup tinggi, bisa mencapai Rp2 juta,” ujar Rina, Sabtu (28/6/2025).

Program vaksinasi ini dijalankan melalui puskesmas yang aktif berkoordinasi dengan sekolah-sekolah, menyasar siswa saat kegiatan imunisasi rutin berlangsung. Menurut Rina, kesempatan itu selalu dimanfaatkan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya vaksin HPV.

“Setiap kegiatan imunisasi di sekolah menjadi momentum untuk menyampaikan manfaat vaksin HPV. Semakin dini diberikan, semakin baik hasilnya dalam jangka panjang,” ungkapnya.

Namun, Rina mengakui masih ada anggapan keliru di masyarakat soal vaksin HPV. Oleh karena itu, ia mengimbau para orang tua agar lebih terbuka dan memahami pentingnya vaksinasi demi kesehatan reproduksi putri mereka.

“Banyak yang masih salah paham soal vaksin ini. Padahal, ini bentuk perlindungan jangka panjang yang sangat penting. Jangan sampai kesempatan vaksin gratis dari pemerintah ini tidak dimanfaatkan,” tegasnya.

Selain vaksinasi, ia juga menyoroti pentingnya pola hidup sehat dan menghindari perilaku seksual yang berisiko, seperti berganti-ganti pasangan. Virus HPV tidak hanya berdampak pada perempuan, tetapi juga bisa ditularkan oleh laki-laki kepada pasangannya.

Untuk perempuan usia 35 tahun ke atas yang sudah menikah, Dinkes juga mendorong pemeriksaan rutin melalui metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) atau pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks.

“Pemeriksaan IVA itu mudah dan murah. Kalau hasilnya positif belum tentu kanker, tapi bisa jadi tanda awal yang perlu segera ditindaklanjuti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Malang, drg. Muhammad Zamroni, mengatakan bahwa angka 20 persen perempuan terdeteksi berisiko adalah sinyal penting bagi perluasan cakupan vaksinasi.

“Angka ini cukup tinggi dan mengkhawatirkan. Maka vaksinasi HPV harus terus kami dorong agar perempuan di Kota Malang terlindungi sejak dini,” tuturnya.

Zamroni menjelaskan bahwa saat ini program vaksinasi tak hanya menyasar anak perempuan usia SD, tapi juga telah diperluas untuk siswi SMP dan perempuan dewasa. Vaksin diberikan dalam tiga tahapan sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.

“Ini bagian dari komitmen membangun generasi sehat dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.