https://malang.times.co.id/
Berita

Mahasiswa UB Teliti Ekstrak Serai dan Cengkeh Untuk Obati Scabies pada Ternak

Selasa, 02 Juli 2024 - 14:45
Mahasiswa UB Teliti Ekstrak Serai dan Cengkeh Untuk Obati Scabies pada Ternak 5 mahasiswa UB yang meneliti ekstrak serai dapur dan cengkeh untuk obati scabies pada hewan ternak. (foto: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Sebuah penelitian inovatif dilakukan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya. Lima mahasiswa lintas jurusan dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Fakultas Kesehatan Hewan (FKH) melakukan penelitian “Potensi Formula Ekstrak Serai Dapur dan Cengkeh dalam menghambat pertumbuhan Tungau dan bakteri penyebab penyakit Scabies. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Sucipto, STP, MP. IPU.

Salah satu anggota penelitian, Ade menerangkan, Scabies merupakan penyakit kulit yang banyak menyerang hewan ternak ruminansia, terutama kambing dan kelinci, serta dapat menular ke manusia (bersifat zoonosis). Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyakit ini sangat popular di kalangan peternak karena tersebar di seluruh Indonesia dan menyebabkan ternak mengalami stress, kurus, pertumbuhan terhambat, daya tahan tubuh menurun, penurunan produktivitas, hingga kematian yang tentunya merugikan peternak. 

Scabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei, yang hidup di terowongan lapisan kulit sehingga memicu munculnya infeksi sekunder oleh bakteri, seperti bakteri Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Meskipun prevalensi cenderung sedang, akan tetapi apabila dalam satu kelompok ternak terdapat satu saja yang terinfeksi, maka akan menyebar dalam waktu singkat. 

“Fokus penelitian ini adalah bagaimana ekstrak serai dapur dan cengkeh dapat menjadi akarisida, ovicidal, antibakteri, bahkan anti inflamasi yang membantu penanganan scabies,” terangnya.

Sejauh ini, penanganan scabies menggunakan antibiotik berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit dan resistensi, sedangkan penggunaan obat kimia seperti permethrin, oral ivermectin, formaldehyde juga memiliki efek samping berupa peradangan kulit, alergi, dan bahkan potensi menyebabkan kanker.

Oleh sebab itu, Ade dan rekan-rekanya berupaya menghadirkan solusi alternatif yang aman dan ampuh dalam menghambat pertumbuhan tungau dan bakteri pada penyakit scabies. 

Serai dapur dipilih karena minyak serai dapur memiliki bahan aktif citral, berupa geranial dan neral yang bersifat anti mikroba, antioksidan, anti inflamasi, dan ovicidal sehingga efektif mencegah pembengkakan, pertumbuhan bakteri dan tungau, serta penetasan telurnya.

"Sedangkan minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki bahan aktif eugenol yang bersifat antioksidan, akarisida, insektisida, dan antibakteri sehingga dapat membunuh tungau dan bakteri,” jelasnya.

Bersama rekan-rekanya, Ade telah melakukan berbagai tahapan penelitian untuk menguji efektivitas ekstrak serai dapur dan cengkeh dalam penanganan scabies pada kelinci. 

“Kami telah melakukan identifikasi scabies baik secara uji klinis maupun mikroskopis, ekstraksi serai dapur dan cengkeh, uji kandungan senyawa aktif (GC-MS), formulasi sediaan herbal dalam bentuk spray, dan uji efektivitas melalui aplikasi spray herbal secara in vivo pada kelinci yang terkonfirmasi positif scabies,” katanya. 

Pihaknya berharap penelitian yang dilakukan bersama rekan-rekannya dapat bermanfaat luas, tidak hanya bagi peternak, tetapi juga nantinya dapat menjadi acuan untuk dilanjutkan uji terhadap manusia. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.