https://malang.times.co.id/
Kopi TIMES

Pesan Inspiratif Kiai Haji Munib untuk Para Guru

Kamis, 04 Juli 2024 - 14:32
Pesan Inspiratif Kiai Haji Munib untuk Para Guru Hainor Rahman, S.Pd., Santri Pondok Pesantren Kaysfudduja

TIMES MALANG, MALANG – Kiai Haji Munib merupakan sosok ulama dan pendidik yang memiliki visi jauh dalam mendidik para muridnya, termasuk para guru. Pesan-pesan beliau tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai keagamaan dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain karisma, akhlak, santun dan sosoknya yang dekat dengan masyarakat, Kiai Haji Munib juga dikenal sebagai pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Kaysfudduja yang terletak di Kepulauan Raas, Sumenep. 

Secara kepribadian KH. Munib sangat dihormati oleh masyarakat Raas sebagai suri tauladan dan pendidik sejati. Keluasan ilmu dan budi pekertinya memberikan pesan dan kesan yang mendalam bagi para muridnya dan masyarakat di kepulauan Raas.

Sehingga apa yang menjadi jejak hidup beliau oleh muridnya dan masyarakat dijadikan contoh, motivasi dan pedoman untuk mengantarkan terhadap kesempurnaan nilai-nilai kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat.

Kiai Haji Munib, menyampaikan bahwa tanggung jawab menjadi seorang guru sangat lah besar. Tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karenanya, dalam konteks ini beliau berpesan agar tidak mencari murid melainkan menerima dan mengayomi murid jika ada. Semua itu dilakukan ikhlas karena Allah SWT.

Bahkan, Kiai Haji Munib menganjurkan agar para muridnya di masyarakat dapat mendirikan musholla (sarana mengajar ilmu) atau menjadi guru untuk mengamalkan ilmunya dan menjadi penerus perjuangannya.

Berikut adalah beberapa pesan inspiratif dari Kiai Haji Munib yang bisa menjadi panduan dan motivasi bagi para guru baik itu di pesantren maupun di lembaga pendidikan:

Pertama, Kedalaman ilmu dan kualitas pendidikan. Kiai Haji Munib, selalu menekankan pentingnya kedalaman ilmu dalam pendidikan. Baginya, seorang guru tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan secara teoritis, tetapi juga harus mampu menggali sumber-sumber ilmu yang mendalam. 

Ilmu yang diberikan haruslah berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan zaman dan yang paling utama memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kedua, Keteladanan dalam perilaku dan akhlak. Sebagai sosok yang memegang teguh nilai-nilai keagamaan, KH. Munib mendorong para guru untuk menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya. Perilaku sehari-hari dan akhlak yang baik sejatinya sangat diperlukan dalam membentuk karakter murid. 

Guru tidak pula hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan contoh nyata dari kehidupan mereka. Oleh karenanya, dalam segala aspek kepribadian guru harus menjadi contoh yang baik. Agar senantiasa dapat mendidik murid dengan sempurna.

Ketiga, Penghargaan terhadap kecerdasan individual. Setiap murid memiliki kecerdasan dan potensi yang berbeda-beda. Kiai Haji Munib mengajarkan kepada para guru untuk menghargai keunikan setiap individu dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. 

Hal ini termasuk memberikan pendekatan pembelajaran yang beragam sesuai dengan gaya belajar masing-masing murid. Hal ini tercermin dari kualitas muridnya yang telah mengabdi di masyarakat dengan kemampuan dan bidang yang berbeda-beda.

Keempat, Pemahaman yang mendalam tentang pesan agama. Sebagai seorang ulama, Kiai Haji Munib sering mengaitkan pendidikan dengan nilai-nilai agama. Baginya, pendidikan yang baik haruslah mencakup pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Guru diharapkan mampu menjembatani ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual untuk menciptakan pertumbuhan anak yang beriman dan bertakwa. Serta peduli terhadap lingkungan, baik itu yang baik lebih-lebih yang tidak baik. 

Kelima, Keterlibatan aktif dalam pembangunan masyarakat. Kiai Haji Munib juga mendorong para guru untuk aktif terlibat dalam pembangunan masyarakat. 

Pendidikan bukan hanya tentang mengajar di dalam kelas, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Guru diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi lingkungan sekitar, baik dalam hal pendidikan maupun kesejahteraan sosial.

Pesannya kepada para guru adalah untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis mengajar, tetapi juga memperhatikan aspek moral, spiritual, dan sosial. 

Dengan menerapkan nilai-nilai ini, para guru dapat membantu menciptakan anak yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat. 

Pesan-pesan Kiai Haji Munib ini menjadi landasan yang kuat bagi para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka membentuk pribadi anak yang ulul albab, sehingga menjadi harapan dan kebanggaan bagi banyak orang. Lebih-lebih untuk agama, bangsa dan negara.

***

*) Oleh : Hainor Rahman, S.Pd., Santri Pondok Pesantren Kaysfudduja.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta :
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.