TIMES MALANG, MALANG – Sejumlah banner hingga spanduk yang bertuliskan aspirasi Aremania terhadap Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang terlepas. Banner yang lepas itu terdapat di beberapa titik di antaranya Alun-alun Tugu Malang, tembok Balai Kota Malang, dan tembok gedung DPRD Kota Malang.
Dari pantauan lapangan, hampir seluruh banner dan spanduk tersebut terlepas dan berserakan begitu saja di tepi jalan.
Tak lama kemudian, salah satu Aremania bernama Totok Kacong datang di kawasan gedung DPRD Kota Malang.
Saat ditemui, Totok mengatakan bahwa kedatangannya tersebut untuk melihat langsung apa benar banner-banner tersebut terlepas seperti yang diberitahukan oleh rekannya.
Ternyata benar saja, ia melihat seluruh banner dan spanduk terlepas. Dengan perasaan geram dan penuh amarah, Totok langsung sigap berusaha memasang kembali banner-banner dan spanduk yang terlepas itu.
Sebagian, ada yang sudah sobek entah dilepas oleh siapa. Sebagian yang masih utuh ia pasang kembali.
"Lek onok seng gak terimo (kalau ada yang tidak terima dengan pemasangan banner) bilang, arek (anak) Malang siap," ujar Totok sembari memasang banner, Selasa (8/11/2022).
Totok berjanji akan memasang penuh seluruh penjuru kota dengan banner usut tuntas tragedi Kanjuruhan. Apalagi, belum 40 hari kematian 135 Aremania atas tragedi tersebut, beberapa banner sudah terlepas entah siapa yang melepas.
"Ini kan masih belum 40 harinya, gak baik lah. Ini kan bencana nasional yang harus di respon siapapun. Kalau di lepas lagi, tak pasangi Kabeh lebih gede (saya pasang lagi lebih besar)," ungkapnya.
Sejumlah banner dan spanduk tersebut diketahui sudah terpasang secara berkala sejak sehari pasca tragedi Kanjuruhan, yakni mulai 2 Oktober 2022 lalu.
Memang setiap harinya semakin banyak banner yang terpasang, hal ini dilakukan guna mencari keadilan atas meninggalnya 135 nyawa di tragedi 1 Oktober 2022 saat Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Totok menuturkan, beberapa kali Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan jika akan terus mendukung pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan ini, kenapa banner-banner terlepas tapi diam saja.
"Setahu saya dari informasi yang lain yang dilepas baru di area DPRD sama Balai Kota Malang. Padahal ketua DPRD dan Wali Kota support, kok diprotoli (dilepas)," tuturnya.
Totok akan memastikan bahwa pemasangan banner dan spanduk akan semakin masif jika kenyataannya seperti ini. Apalagi, pada 10 November 2022 mendatang tepat di Hari Pahlawan, ribuan Aremania juga akan menggelar aksi Malang Menghitam memperingati 40 hari Tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Kalau seandainya semua spanduk dilepas, kita akan buatkan lagi sebanyak banyaknya. Jangan sampai dilepas, ini ungkapan hati nurani arek arek malang," ujarnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |