TIMES MALANG, MALANG – Muncul kembali klaster baru di Kota Malang. Kali ini terjadi klaster perguruan tinggi (PT), yakni berada di Universitas Negeri Malang (UM).
Ketua Satgas Covid-19 UM, Erianto Fanani membeberkan, saat ini telah ada 30 dosen dan mahasiswa UM terkonfirmasi positif Covid-19 yang terbagi di beberapa fakultas milik UM.
"Sampai dengan saat ini kasus positif (Covid-19) sudah mencapai 30 orang. Itu semua sudah kita handle," ujar Erianto, Jumat (4/2/2022).
Untuk saat ini, 30 orang tersebut ada yang sedang menjalani isolasi di gedung milik UM dan ada yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing.
Dijelaskan Erianto, pihak UM sudah melakukan tracing dan testing kepada orang yang kontak erat dengan 30 dosen dan mahasiswa yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kita mengumpulkan mereka yang positif dan kita lakukan treatment atau pengobatan dan upaya-upaya isolasi baik di rumah maupun di isolasi terpusat yang telah kita siapkan," ungkapnya.
UM sendiri telah memberikan bantuan seperti suplai obat, logistik dan pemantauan kesehatan secara rutin kepada 30 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
UM juga, kata Erianto, telah menyiapkan tenaga kesehatan yang diperlukan sewaktu-waktu dalam memberikan treatment para pasien Covid-19.
"Semua pasien yang positif itu bergejala ringan maupun tanpa gejala. Tapi bisa saja nanti ada kasus yang berat, maka kami siapkan mobilisasi ke rumah sakit rujukan," katanya.
Di sisi lain, tim Satgas Covid-19 UM juga memberikan rekomendasi soal sistem perkuliahan setelah adanya kasus Covid-19 ini.
Pihaknya merekomendasikan untuk perkuliahan tidak dilakukan secara luring atau tatap muka. Namun, jika pihak kampus akan melakukan secara hybrid masih bisa diperbolehkan, asal dapat melihat situasi lapangan.
"Keputusan (perkuliahan) nanti di diskusi rapat. Bagaimana langkah-langkah terbaiknya," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan UM untuk melakukan treatment mahasiswa dan dosen yang terpapar Covid-19.
"Kita cari minta laporan untuk memastikan alamat-alamtnya. Lalu koordinasi dengan puskesmas wilayah untuk saling mengawasi," tuturnya.
Husnul mengaku, sebelumnya pihak UM tidak melaporkan kasus Covid-19 yang terjadi di kampusnya kepada pihak Dinkes Kota Malang.
Akan tetapi, saat ini telah dilakukan peninjauan dan koordinasi soal tracing dan testing yang bakal dilakukan Dinkes Kota Malang. Sebab, memang dari 30 mahasiswa dan dosen tersebut ada yang warga luar Kota Malang.
"UM sudah melakukan tracing. Kami hanya perlu menerima laporan. Kita minta update laporan setiap waktu untuk kondisi pasien tersebut," katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Klaster Perguruan Tinggi Muncul di Kota Malang, 30 Dosen dan Mahasiswa UM Positif Covid-19
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Faizal R Arief |