TIMES MALANG, MALANG – Dalam rangkaian tur bedah bukunya di sejumlah kota, dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ menyambangi Kota Malang, Jawa Timur dan berbagi cerita di hadapan puluhan peserta di Gramedia Kayutangan, Minggu (8/6/2025).
Acara ini mengusung tema Self Awareness: Merawat Luka, Menyapa Diri, selaras dengan semangat yang diangkat dalam buku terbarunya, Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Berikutnya.
Penulis yang sebelumnya dikenal lewat karya Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring itu mengajak peserta untuk menengok ulang perjalanan hidup—yang kadang rumit, kadang biasa saja—namun tetap layak disayangi. Lewat kisah-kisah personal, ia menyampaikan pesan bahwa kehidupan tak harus sempurna untuk bisa bermakna.
Andreas Kurniawan bersama salah satu peserta saat sesi tanda tangan buku di Gramedia Kayutangan, Malang. Momen penuh kehangatan ini menjadi penutup yang berkesan bagi para pembaca setia yang hadir langsung dalam acara. (Foto: Argani Lumban Gaol /TIMES Indonesia)
“Ketika belum membaca buku ini, mungkin teman-teman berpikir, ‘hidupku nggak sempurna.’ Tapi harapannya, setelah menutup buku ini, kalian akan merasa, ‘oh, ternyata hidupnya juga nggak sempurna. Tapi dengan ada yang berbeda,’” ujar Andreas saat sesi diskusi.
Dalam forum yang berlangsung hangat itu, Andreas membahas beberapa bab dari bukunya, seperti “Surat Ajaib dari Masa Depan” dan “Tutorial Menanam Bunga Matahari”. Setiap bagian ia sampaikan dengan pendekatan santai dan jujur, membuat peserta merasa seperti sedang diajak ngobrol, bukan digurui.
Menurut Andreas, buku ini bukanlah panduan dengan solusi instan, melainkan bentuk pelukan hangat bagi siapa pun yang sedang bingung arah, atau lelah terus-terusan menjadi kuat. “Ini bukan soal memberi jawaban, tapi menemani proses,” ungkapnya.
Antusiasme peserta terlihat saat mereka mengantre untuk mendapatkan tanda tangan langsung dari Andreas Kurniawan usai sesi diskusi buku di Gramedia Kayu Tangan, Malang.(Foto: Ahmad Dhani Prasetyo Rojab/TIMES Indonesia)
Acara ditutup dengan sesi tanda tangan buku dan foto bersama sang penulis. Para peserta tampak antusias dan meninggalkan lokasi dengan senyum yang merekah, membawa pulang pesan bahwa merawat luka dan menyapa diri sendiri adalah langkah penting dalam perjalanan hidup. (*)
Pewarta | : Ahmad Dhani Prasetyo R (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |