TIMES MALANG, JAKARTA – Untuk memudahkan jemaah haji Indonesia yang membutuhkan bantuan saat Tawaf dan Sai di Masjidil Haram, kini telah tersedia layanan sewa skuter dan kursi roda. Layanan ini dapat digunakan oleh jemaah yang mengalami kesulitan dalam berjalan atau memiliki keterbatasan fisik.

Tawaf dan Sai adalah bagian integral dari ibadah haji dan umrah di mana jemaah harus mengelilingi Kabah dan berjalan dari Shafa ke Marwah. Dalam rangka memfasilitasi jemaah, pengelola Masjidil Haram telah menyiapkan jalur khusus bagi mereka yang menggunakan skuter dan kursi roda.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H, Subhan Cholid, menjelaskan bahwa layanan sewa skuter sepenuhnya dikelola oleh Masjidil Haram. Bagi jemaah yang membutuhkan kursi roda, Subhan menyarankan untuk menggunakan jasa sewa resmi. Area Sai dengan kursi roda telah disediakan di setiap lantai Masjidil Haram, dengan jalur khusus (jalur tengah) untuk pengguna kursi roda.

"Petugas resmi yang mengenakan seragam khusus akan membantu jemaah di dalam Masjidil Haram," tambahnya.

Namun, sebelum menggunakan layanan tersebut, penting untuk mengetahui tarif sewa yang berlaku. Berdasarkan penelusuran di Masjidil Haram pada 31 Mei 2023, berikut adalah daftar tarif sewa:

A. Tarif Kursi Roda

1. Paket Tawaf dan Sai: SR200/orang
2. Tawaf saja: SR100/orang
3. Sa'i saja: SR100/orang

B. Tarif Skuter 1 Orang

1. Paket Tawaf dan Sai: SR115/orang
2. Tawaf saja: SR57,5/orang
3. Sa'i saja: SR57,5/orang

C. Tarif Skuter 2 Orang

1. Paket Tawaf dan Sai: SR230
2. Tawaf saja: SR115
3. Sa'i saja: SR115

Catatan: Tarif di atas berlaku untuk area Tawaf dan Sai di Masjidil Haram. Tarif tidak mencakup layanan antar-jemput dari hotel ke terminal dan dari terminal ke Masjidil Haram.

"Kami ingin memastikan tarif yang terjangkau bagi jemaah dalam memanfaatkan layanan ini, sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman," jelas Subhan.

Dengan adanya layanan sewa skuter dan kursi roda ini, diharapkan jemaah haji Indonesia yang mengalami kesulitan dalam berjalan dapat tetap melaksanakan ibadah dengan lancar dan penuh khusyuk di Masjidil Haram.(*)