TIMES MALANG, MALANG – Bupati Malang H. Sanusi menyatakan, derajat kesehatan masayakat harus terus menjadi perhatian untuk diwujudkan bagi masyarakat Kabupaten Malang. Hal ini penting dilakukan dengan memperhatikan perilaku hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 

"Derajat kesehatan masyarakat itu sangat penting dengan cek kesehatan dini dan pola hidup sehat mulai dari diri sendiri," tandas Bupati Sanusi, dalam Acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025, di lapangan Universitas Kepanjen, Rabu (19/11/2025). 

Dalam acara HKN 2025 ini, Bupati Malang juga mengapresiasi dilangsungkannnya pemeriksaan kesehatan dini gratis bagi mahasiswa dan dosen Universitas Kepanjen. 

Hal ini juga mewujudkan program Asta Cita Presiden RI berupa cek kesehatan gratis, sekaligus sesuai tema HKN 2025: "Generasi Sehat menuju Masa Depan Hebat."

Bupati Sanusi juga mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Karena itu pula, ia mengajak para mahasiswa turut peduli lingkungan, dengan membersihkan dan mengolah sampah-sampah yang ada. 

Sanusi menekankan agar sampah plastik, metal, dan kertas dapat didaur ulang karena potensinya besar. Sementara, sampah organik dapat dibusukkan menjadi pupuk. 

"Ketika kampus memiliki komitmen dan program pengolahan sampah tersendiri, dampaknya akan signifikan," kata Bupati Malang. 

Rektor Universitas Kepanjen, Tri Nurhudi Sasono, S.Kep., M.Kep. menyampaikan, deteksi dini kesehatan yang diselenggarakan ini berbasis kampus dengan mengadakan layanan cek kesehatan gratis, yang merupakan program Presiden Prabowo.

Menurutnya, kegiatan cek kesehatan ini melalui kolaborasi antara Universitas Kepanjen bersama Puskesmas Kepanjen dan RS Ramdhani Husada. 

"Selain pemeriksaan kesehatan, mahasiswa juga mengikuti ikrar perilaku hidup sehat. Dimana, penekanannya bukan hanya saat momen seremoni HKN, tetapi pada perubahan perilaku yang berkelanjutan," kata Rektor Tri Nurhudi.

Kembangkan Klinik Family Care

Dalam kesempatan ini, Bupati Malang juga meresmikan keberadaan Klinik Family Care Universitas Kepanjen. 

Menurut Rektor Tri, UK Family Care didukung kerja sama dengan tiga pihak. Melalui kerja sama tersebut, berupa pelatihan keterampilan keperawatan, termasuk diagnosis dasar dan tindakan terapi akupresur atau pijat, serta terapi holistik. 

"Saat ini penyakit terbanyak adalah KJSU — kanker, jantung, stroke, dan urologi. Terapi holistik tidak menggantikan layanan medis, tetapi menjadi penunjang bagi (pengobabatan) penyakit-penyakit tersebut, terutama yang berhubungan dengan organ sirkulasi darah," Tri Nurhudi. 

Dukungan dari HIPMI Kabupaten Malang, kata Tri, juga terkait pengembangan wirausaha. Dimana, melalui UK Family Care, pihaknya ingin membangun inkubasi bisnis di lingkungan kampus.

Ke depan, UK Family Care bisa menjadi pusat layanan terapi holistik. Prosesnya dimulai dari pemeriksaan darah mikroskopik, dimana bila terlihat adanya gumpalan atau kristal yang mengarah pada kolesterol, barulah dilakukan tindakan terapi. 

Terapi holistik, lanjut Tri, bisa dilakukan baik secara manual maupun dengan alat seperti tensi untuk menetralkan sirkulasi. 

"Universitas Kepanjen punya sumberdaya untuk itu, terutama melalui prodi D3 Keperawatan. Mereka nantinya diberdayakan untuk layanan home care ke rumah-rumah masyarakat. Layanannya tidak hanya untuk internal kampus, tetapi untuk masyarakat umum," jelasnya. 

Sementara itu, untuk pengelolaan bisnis kliniknya dilakukan mahasiswa prodi ekonomi dan bisnis: mulai akuntansi, administrasi, sampai marketing serta kewirausahaannya. Dengan begitu, menurutnya UK Family Care ini menjadi kolaborasi antarprodi yang saling menguatkan dan berkelanjutan. (*)