https://malang.times.co.id/
Berita

Raih Emas di Cabor Gulat SEA Games 2023, Lulut Gilang Saputra Jadi Kebanggaan UM

Minggu, 04 Juni 2023 - 21:59
Raih Emas di Cabor Gulat SEA Games 2023, Lulut Gilang Saputra Jadi Kebanggaan UM Lulut Gilang Saputra, atlet gulat yang mengharumkan nama Indonesia di ajang Sea Games 2023. (FOTO: Maghrubio Javanoti)

TIMES MALANG, MALANG – Lulut Gilang Saputra, atlet gulat mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2023. Lelaki asal Magetan, Jawa Timur tersebut berhasil membawa pulang emas pada cabor gulat di Kamboja bulan lalu.

Lulut sendiri adalah alumnus Universitas Negeri Malang (UM) program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan PJOK.

Ia membuktikan bahwa di sela-sela kesibukan akademisnya ia tetap dapat berprestasi. Itu dibuktikannya dengan raihan medali emas SEA Games 2023 pada cabang olahraga (cabor) gulat atau wrestling nomor Men’s Grego 87 kg. 

Lulut-Gilang-Saputra-2.jpgLulut Gilang Saputra bersama dengan Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., ketika penyerahan reward kepada atlet berprestasi (Foto : Maghrubio Javanoti)

Salah satu bentuk apresiasi yang diberikan UM ialah dengan memberikan penghargaan kepada Lulut bersama kedua rekannya, Katherina Eda Rahayu serta Candra Marimar, mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan UM.

Penerimaan serta pemberian apresiasi kepada ketiganya yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2023, dilakukan pada Rabu (31/5/2023) di Graha Rektorat lantai 9 UM.

Perasaan bangga, bahagia dan rasa syukur tak henti-hentinya diungkapkan Lulut, Meskipun merasa bangga atas keberhasilan yang telah ia capai, pria kelahiran 7 Mei 1996 itu mengungkapkan ia tetap mempersiapkan diri untuk pertandingan yang berada di depan mata. 

"Setelah ini masih ada pra kualifikasi PON dan pelaksanaannya akan diadakan tahun depan dan kemudian SEA Games tahun 2025. Jalani saja yang ada di depan mata terlebih dahulu," jelas Lulut.

Ia juga mengungkapkan bahwa kesulitannya dalam mempersiapkan diri selama ajang perlombaan adalah di sisi waktu.

Baginya, serta seluruh atlet yang masih mengenyam pendidikan, kesulitan utama yang dirasakan adalah membagi waktu antara latihan, kuliah maupun untuk istirahat. Meski mengalami kesulitan, ia tetap bisa mengatasinya dengan memprioritaskan kepentingan yang lebih utama.

Prestasi yang ia raih juga tak luput dari doa, usaha serta dukungan dari kedua orang tuanya. Lulut mengungkapkan bahwa dorongan serta dukungan dari ayahnya yang berhasil membawanya sampai pada titik ini.

Bahkan ia mengaku perjuangan sang bapak sangat besar sekali dan berdampak hingga saat ini, sementara sang ibunda juga ikut andil memberikan dukungan melalui doa.

"Bapak pernah beberapa kali kecelakaan ketika mengurus saya, ketika mengantar saya berlatih, waktu mengirim berkas data buat lomba juga pernah, dari semua perjuangan bapak itu, semua sudah terbayarkan dengan apa yang saya dapatkan hingga saat ini," jelasnya. 

Ia pun juga menjelaskan bahwa gulat bukanlah cabang olahraga yang digemarinya pada saat itu. Ia justru menyukai olahraga basket, voli dan tenis meja.

Di era 1990-an ayah Lulut merupakan seorang pegulat berprestasi. Melihat potensi pada anaknya, ia pun mulai mengenalkan dunia gulat pada anaknya yang saat itu duduk di bangku SMP pada 2010. Hingga ia berhasil meraih juara 1 pada kategori remaja di Surabaya.

Dari sanalah muncul semangat juang untuk terus berlatih pada cabang olahraga gulat ini. Meskipun berawal dari paksaan namun siapa sangka hal tersebutlah yang bisa membawanya berada di titik pada saat ini.

"Dulu belum ada motivasi apa-apa buat ikut ini (gulat), berawal dari paksaan sampai akhirnya jadi terbiasa. Latihan dari pagi sampai sore kayak terpaksa gitu, cuman lama-lama jadi terbiasa sama latihan bahkan jadi gaya hidup," ucapnya. 

Alumni SMA Negeri Olahraga itu juga ikut membagikan pemikirannya mengenai alasan ia memilih menjadi seorang akademisi.

Berawal dari hanya ingin segera menyelesaikan studinya dan menjadi seorang guru olahraga namun setelah mendapatkan beasiswa dari KONI Jatim ia telah memutuskan untuk mengabdi pada almamaternya menjadi seorang dosen.

Ia pun berambisi untuk dapat memajukan olahraga gulat dan meraih prestasi di cabor tersebut melalui anak-anak didikannya kelak.

Ia berharap ke depannya masyarakat tidak lagi melihat olahraga gulat sebagai olahraga yang menyeramkan. Identik dengan smackdown dan sumo membuat olahraga ini dipandang menyeramkan bagi sebagian orang. 

"Kita perlu melihat dahulu, ketika kita mengenal dan menjalani sesuatu yang menurut kita menakutkan kalau kita belum mengenalnya maka mindset seperti itu akan terus tertanam di diri kita. Mengenal saja dahulu, tidak usah langsung terjun," jelasnya. (*)

Pewarta : Maghrifa Aulia Az-Zahra (MBKM)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.