https://malang.times.co.id/
Wisata

Zalfa Hills: Mimpi dari Poncokusumo yang Tumbuh Menjadi Destinasi Agrowisata dan Wujud Ketahanan Pangan

Senin, 28 April 2025 - 21:45
Zalfa Hills: Mimpi dari Poncokusumo yang Tumbuh Menjadi Destinasi Agrowisata dan Wujud Ketahanan Pangan Bupati Malang H.M Sanusi bersama Forkopimda Kabupaten Malang memetik buah alpukat jenis Markus yang dikembangkan Gus Zain Baik di Zalfa Hills, Poncokusumo. (Foto: dok TI)

TIMES MALANG, MALANG – Sore itu, Jumat 18 April 2025, langit di atas lereng Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, bersih tanpa awan. Udara sejuk pegunungan di Timur Kabupaten Malang, Jawa Timur terasa mengusap kulit.

Meski hawa dingin menyelimuti, suasana di Zalfa Hills justru terasa hangat dan bersahabat. Di lereng pegunungan Bromo Tengger Semeru itu, KH. Zain Baik—atau Gus Zain, pengasuh Pondok Pesantren dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy, Tumpang—membangun sebuah destinasi agrowisata baru.

Tak seperti biasanya, jalanan berkelok menuju Zalfa Hills ramai. Iring-iringan mobil membawa rombongan Forkopimda Kabupaten Malang yang dipimpin Bupati HM. Sanusi, didampingi Wakil Bupati Hj. Lathifah Shohib.

Hadir pula Panglima Divisi Infanteri II Kostrad Mayjen TNI Susilo, Ketua DPRD Darmadi, Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno, serta Dandim 0818 Letkol Inf Yuda Sancoyo. Mereka datang khusus untuk menyaksikan dan menikmati keindahan Zalfa Hills.

wisata-24.jpgCafe Zalfa Hills siap menyambut tamu dengan aneka menu tradisional dan minuman kopi yang enak.

Kawasan elok berbentuk lembah ini telah disulap Gus Zain bersama para santri menjadi destinasi unggulan di ujung timur Kabupaten Malang. Sejak awal, Gus Zain menyadari pentingnya membangun ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dan potensi desa. Di Zalfa Hills, terdapat perkebunan alpukat varietas unggul berkualitas ekspor, seperti Aligator, Markus, Hass, hingga Meky.

Di tengah perkebunan, berdiri bangunan menyerupai pendopo megah dengan arsitektur perpaduan tradisional dan modern. Sejumlah cottage bergaya minimalis modern lengkap dengan rooftop tersebar di antara kebun, mengingatkan pada konsep Hanging Gardens di Bali.

Di pagar pintu masuk, papan banner memajang berbagai fasilitas: wisata petik buah, cottage, kafe, ruang pertemuan, hingga pusat penyembuhan (healing center).

Kunjungan hari itu bukan sekadar agenda protokoler, melainkan momen silaturahmi antara ulama dan umara dalam suasana santai. Para pejabat juga turut menikmati panen alpukat, menyaksikan hasil nyata dari kerja keras dan mimpi Gus Zain, seorang ulama sekaligus entrepreneur.

“Masyaallah, luar biasa. Konsep ini mendongkrak ketahanan ekonomi desa dan pangan,” puji Bupati Sanusi.

Membangun dari Tanah Pesantren

Zalfa Hills merupakan bagian dari ikhtiar kemandirian ekonomi Pondok Pesantren Az-Zainy. Gus Zain membekali para santri dengan keterampilan dan pengalaman agar mereka optimistis menatap masa depan. Para santri yang telah selesai menjalani rehabilitasi mental diharapkan bisa kembali hidup produktif di tengah masyarakat.

Pembangunan Zalfa Hills dimulai saat pandemi COVID-19, ketika sebagian besar orang memilih berdiam diri di rumah. Gus Zain justru bergerak. Bersama putranya dan para santri, ia membersihkan serta mengolah lahan yang kala itu sudah mengalami penurunan kesuburan. Sebagian besar lahan hanyalah pekarangan seadanya atau lahan kas desa yang ditanami jeruk secara monokultur.

Melihat kondisi tersebut, Gus Zain berinisiatif melakukan terobosan: mengolah tanah miliknya menjadi lahan produktif bernilai tambah. Ia menggandeng para ahli pertanian dari berbagai perguruan tinggi. Langkah demi langkah diambil: membalik tanah, memupuk, mengairi, hingga akhirnya menanam bibit alpukat varietas unggul seperti Markus dan Aligator.

wisata-25.jpgKegiatan Akademi Roti di Zalfa Hills. Kolaborasi Pesantren Az-Zainy dengan pabrik ragi PT Lesaffre Sari ini melibatkan santri dan masyarakat umum lintas agama.

“Pondok pesantren harus memiliki unit usaha mandiri. Santri harus berlatih keterampilan agar kelak bisa mandiri,” ujar Gus Zain.

Di tengah kebun, wajah-wajah Forkopimda sumringah. Bupati Sanusi memetik alpukat Markus berukuran besar, seberat 1,5 kilogram, berwarna hijau mengkilat.

“Ini bukan alpukat biasa. Ini buah dari kerja keras. Ini wujud ketahanan pangan melalui agrowisata," ujar Sanusi sambil memamerkan buah di tangannya.

Wakil Bupati Lathifah Shohib turut ceria menikmati petik alpukat.

“Zalfa Hills adalah aset Kabupaten Malang. Destinasi ini berkonsep terintegrasi: meningkatkan PAD sekaligus membangun ketahanan pangan desa. Semoga masyarakat sekitar ikut sejahtera," kata Lathifah.

Ia menambahkan, alpukat dari lereng gunung ini kini dilirik pasar China, Singapura, dan Jepang.

Mayjen TNI Susilo, Kapolres AKBP Danang, Dandim Letkol Inf Yuda, dan Ketua DPRD Darmadi juga menikmati panen sambil menyusuri perkebunan.

“Zalfa Hills ini bukti nyata bahwa agama, pendidikan, dan ekonomi bisa bersatu," ujar Mayjen Susilo.

Kapolres Danang menambahkan, destinasi seperti Zalfa Hills bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga memperluas akses keamanan di daerah terpencil.

"Dengan magnet wisata seperti Zalfa Hills, kunjungan wisata tersebar hingga Malang Timur. Ini memperkuat posisi Kabupaten Malang," ungkap Danang.

Di kafe Zalfa Hills, seorang santri muda tampak sibuk menyiapkan alpukat kocok—menu andalan yang memadukan alpukat segar, susu, dan gula cair.

“Saya senang bisa bekerja sambil tetap nyantri,” ucap Umam, pemuda lokal yang kini mendapat pekerjaan di Zalfa Hills.

Dandim Yuda dan Ketua DPRD Darmadi berharap, infrastruktur jalan menuju kawasan ini segera ditingkatkan agar mendukung akses ekonomi dan pariwisata.

Akademi Roti: Kolaborasi Pesantren dan Swasta

Yang menarik, Zalfa Hills juga menyiapkan program Akademi Roti—sebuah pelatihan berbasis keterampilan produksi roti hingga pemasaran. Program ini hasil kolaborasi Az-Zainy dengan pabrik ragi PT Lesaffre Sari Nusa, Bululawang.

Pada Februari 2025 lalu, Akademi Roti diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Ahmad Fauzan.

“Saya mendukung Akademi Roti. Ini program pemberdayaan berbasis keterampilan, mencetak santri dan masyarakat menjadi entrepreneur,” ujar Fauzan.

Akademi Roti melibatkan chef profesional dari Lesaffre untuk melatih para santri dan masyarakat umum. Mereka belajar tidak hanya memproduksi roti, tetapi juga memahami strategi pemasaran efektif.

Zalfa Hills bukan sekadar tentang perkebunan alpukat atau agrowisata. Ini tentang perjuangan membangun perubahan. Tentang mewujudkan mimpi dari yang mustahil menjadi nyata. Tentang memberi manfaat bagi sekitar. Tentang bagaimana sebuah desa terpencil bisa bangkit, terhubung, dan membangun ketahanan pangan berkelanjutan. (*)

 

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.