https://malang.times.co.id/
Berita

Tari Topeng Malangan Mencuri Panggung Tong Tong Night Market

Jumat, 25 Juli 2025 - 12:54
Tari Topeng Malangan Mencuri Panggung Tong Tong Night Market Tiga penari membawakan tarian dengan pembawaan yang lembut dan anggun di panggung Tong-Tong Night Market di The Shalimar Boutique Hotel Malang, Kamis (24/7/2025). (Foto: Qarina Vitri Aulia/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Di tengah riuhnya pembukaan Tong Tong Night Market di The Shalimar Boutique Hotel Malang pada Kamis (24/7/2025) malam ada suguhan budaya yang mencuri perhatian. Adalah penampilan Tari Topeng Malangan yang dibawakan oleh para penari cilik hingga remaja dari Sanggar Padma Puspita di bawah naungan Karimoen Art Center.

Tari ini bukan sekadar penampilan biasa, namun dibawakan secara bertahap, setiap bagian dari tari topeng ini membawa cerita dan nuansa tersendiri. Pembawaan yang anggun, nakal, hingga tegas berhasil dibawakan penari dengan riuh apresiasi penonton.

Penari harus mampu menyatu dengan karakter topeng yang dipakai. Bukan hal yang mudah mendalami peran, ditambah dengan keterbatasan jarak pandang, hanya melalui dua lubang kecil pada bagian mata.

Dan malam itu, para penari muda itu tampil memukau. Gerakan mereka luwes, ekspresif, tanpa ada keraguan. Setiap lenggak-lenggoknya seperti menyatu dengan wajah topeng yang mereka kenakan, seakan itu adalah ekspresi asli mereka.

Salah satu penonton, Erik Kurniati, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Putrinya ikut menari malam itu.

penari-membawakan-tarian.jpgPenari termuda yang baru duduk di bangku SD tampil percaya diri, berlenggak-lenggok bersama penari lain saat pembukaan Tong Tong Night Market di The Shalimar Boutique Hotel Malang, Kamis (24/7/2025). (Foto: Qarina Vitri Aulia/TIMES Indonesia)

“Senang sekali rasanya melihat anak bisa ikut tampil. Apalagi penontonnya banyak, bahkan sampai turis-turis dari luar negeri juga nonton. Bangga rasanya,” ungkapnya.

Menurut pelatih tari, Santi Peni Prasetyo, penampilan ini bukan kali pertama sanggar yang diasuhnya menerima undangan dari pemerintah kota untuk tampil di ajang budaya.

“Kami cukup sering diundang untuk mengenalkan Tari Topeng Malangan ke masyarakat luas. Harapannya, ke depan bisa tampil di panggung yang lebih besar, agar budaya ini terus hidup dan tidak lekang oleh waktu,” ujar Ibu Santi.

Ia juga menekankan bahwa melatih tari tidak hanya soal gerakan. Anak-anak juga diajak memahami sejarah dan nilai-nilai budaya yang mereka bawakan.

“Saya ingin mereka mencintai budaya ini, bukan sekadar bisa menari. Mereka harus paham cerita di balik topeng itu, agar timbul rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.”

Antusiasme penonton begitu terasa. Banyak yang berkerumun di depan panggung, termasuk turis mancanegara yang ingin mendapatkan sudut pandang terbaik untuk menikmati tarian khas Malangan ini.

Melalui langkah kaki yang gemulai, gerakan kepala yang tegas, dan iringan musik tradisional yang mengalun, Tari Topeng Malangan malam itu tak hanya jadi tontonan, tapi juga pengingat bahwa budaya adalah napas dari identitas kita yang tak boleh dilupakan. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.