TIMES MALANG, LUMAJANG – Jumlah korban luka akibat material panas erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bertambah menjadi tiga orang. Ketiganya mengalami luka bakar dan kini menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno mengatakan, seluruh korban mengalami luka bakar cukup serius dan telah mendapat penanganan medis.
Dua korban pertama merupakan pasangan suami istri asal Kediri, yaitu Haryono (48) dan Normawati (43). Keduanya tergelincir saat melintas di tumpukan material panas Semeru di kawasan Gladak Perak, Kecamatan Candipuro, dan kini dirawat intensif di RSUD Haryoto Lumajang.
Korban ketiga adalah Hosen (44), warga Dusun Umbulan Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Ia mengalami luka bakar setelah terjebak banjir lahar Semeru di dalam rumahnya dan saat ini mendapat perawatan di RSUD Pasirian.
“Tiga korban luka bakar saat ini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Haryoto, dengan pengawasan intensif dari tim kesehatan,” ujar Satriyo, Kamis (20/11/2025).
Selain korban luka, aktivitas erupsi juga memicu perpindahan warga. Hingga Kamis (20/11/2025), jumlah pengungsi tercatat 191 jiwa. Angka tersebut menurun dibandingkan malam sebelumnya karena sebagian warga kembali ke rumah untuk memeriksa kondisi bangunan, menyelamatkan barang berharga, dan mengevakuasi hewan ternak. Para pengungsi tersebar di delapan titik di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
“Saat ini warga kembali kerumah masing-masing untuk menyelamatkan barang berharga dan hewan ternak,” ungkapnya.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Rabu (19/11) pukul 14.13 hingga 18.11 WIB, dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi 14.283 detik. Luncuran material tercatat lebih dari 14 kilometer ke arah tenggara–selatan (Besuk Kobokan). Meski erupsi telah mereda dan getaran banjir tidak lagi terekam sejak pukul 19.56 WIB, status Level IV (Awas) tetap diberlakukan.
Hingga Rabu malam, total 1.156 warga dilaporkan mengungsi. Otoritas juga menutup total jalur pendakian Semeru hingga Ranu Kumbolo sebagai langkah mitigasi. Sementara itu, terdapat 178 orang yang masih terjebak di kawasan Ranu Kumbolo, terdiri dari pendaki, petugas, porter, saver, hingga tim dari Kementerian Pariwisata. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |