TIMES MALANG, LUMAJANG – Jumlah pendaki dan petugas yang sempat terjebak di Ranukumbolo saat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 187 orang. Data terbaru ini disampaikan Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, yang merevisi jumlah sebelumnya sebanyak 178 orang.
Menurut Rudijanta, 137 pendaki telah berada di Ranukumbolo hingga kloter terakhir tiba sekitar pukul 17.00 WIB. Ditambah petugas, pemandu, porter, serta tim Kementerian Pariwisata, totalnya mencapai 187 orang. Seluruhnya tertahan sejak Rabu (19/11/2025) kemarin, karena kondisi hujan dan medan gelap tidak memungkinkan mereka turun.
“Pertimbangan cuaca dan kondisi lapangan membuat seluruh rombongan diminta tetap bertahan di Ranu Kumbolo,” ujar Rudijanta, Kamis (20/11/2025).
Ia memastikan area Ranukumbolo aman dari lontaran erupsi maupun awan panas Semeru. Arah erupsi mengarah ke selatan–tenggara, sementara Ranu Kumbolo berada di utara sehingga tidak terdampak.
Evakuasi mulai dilakukan sejak Kamis pagi. Rombongan pertama turun pada pukul 07.30 WIB, disusul rombongan terakhir pukul 09.30 WIB. Hingga pukul 13.30 WIB, tercatat 66 pendaki telah tiba di Ranu Pani, sementara kelompok lain masih berada di jalur antara pos 3 dan pos 2.
“Ya, sementara 66 orang pendaki sudah sampai di Ranu Pani dan rombongan terakhir sudah ada di pos 3 dan 2,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, memastikan seluruh pendaki dalam keadaan aman. Ia menyebutkan dari 187 orang tersebut, terdiri atas 129 pendaki, 1 petugas, 2 saver, 24 PPGST, 25 porter, serta 6 personel Kementerian Pariwisata.
“Basarnas bersama TNBTS dan seluruh instansi gabungan memastikan seluruh pendaki dipandu turun menuju Pos Ong, gerbang pendakian Semeru,” ucap Nanang.
Gunung Semeru sendiri mengalami erupsi panjang pada Rabu (19/11), mulai pukul 14.13 WIB hingga 18.11 WIB, dengan amplitudo maksimum 45 mm dan luncuran material lebih dari 14 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Status gunung masih berada di Level IV atau Awas.
Sampai Rabu malam, sebanyak 1.156 warga mengungsi ke sejumlah titik di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Selain itu, tiga warga dilaporkan mengalami luka bakar akibat terdampak material panas. Dua di antaranya, Haryono (48) dan Normawati (43) asal Kediri, tergelincir material panas di sekitar Gladak Perak. Sementara, Hosen (44), warga Supiturang, mengalami luka bakar setelah terjebak banjir lahar di rumahnya.
Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo kini ditutup total menyusul aktivitas vulkanik yang masih tinggi. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |