TIMES MALANG, MALANG – Ratusan pendaki yang sebelumnya sempat terjebak di kawasan Ranukumbolo akibat erupsi Gunung Semeru akhirnya berhasil dievakuasi seluruhnya dan tiba di Pos Ranupani dengan selamat. Evakuasi dilakukan dalam tiga kloter dengan pengawalan langsung petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugroho, memastikan seluruh pendaki sudah tiba di Ranupani pada Kamis (20/11/2025) sore dalam kondisi aman.
“Ini jam 15.48 WIB, saya bersama rekan-rekan pendaki yang terakhir dievakuasi di Ranupani,” ujar Rudijanta, Kamis (20/11/2025).
Ia menjelaskan, proses evakuasi dilakukan dari Ranukumbolo menuju Ranupani, Kabupaten Lumajang, yang merupakan jalur pendakian resmi Gunung Semeru. Kloter terakhir tercatat tiba sekitar pukul 14.30 WIB.
“Jam setengah 3, kloter terakhir dari Ranu Kumbolo sudah sampai Ranupani. Sekarang semuanya sudah full, sudah sampai Ranupani dan selamat,” ungkapnya.
Dalam video yang sama, seorang pendaki bernama Afas turut menyampaikan pengalamannya setelah tiba di Ranupani. Meski sempat mengalami kondisi darurat, ia mengaku tidak kapok dan justru ingin kembali mendaki jika situasi kembali normal.
“Tidak kapok, kita malah pengen kembali lagi ke Ranu Kumbolo,” ucap Afas.
Seperti diberitakan sebelumnya, TNBTS menegaskan bahwa Ranukumbolo tidak terdampak material erupsi Gunung Semeru. Lokasi tersebut berada di sisi utara puncak Semeru, sementara arah sebaran material erupsi mengarah ke selatan dan tenggara.
Berdasarkan data resmi, terdapat 187 orang yang berada di Ranu Kumbolo saat erupsi terjadi. Mereka terdiri dari 129 pendaki, 6 personel Kementerian Pariwisata, 1 petugas TNBTS, 2 saver, 24 anggota PPGST, dan 25 porter.
BB TNBTS telah menutup aktivitas pendakian Gunung Semeru sejak Rabu (19/11/2025) menyusul peningkatan aktivitas vulkanik. Masyarakat diminta mematuhi seluruh rekomendasi zona bahaya dari PVMBG untuk menghindari risiko lebih lanjut. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |