https://malang.times.co.id/
Berita

Tim Peneliti UB Berhasil Hidupkan Mesin dengan Bioetanol Murni

Sabtu, 06 September 2025 - 17:17
Tim Peneliti UB Berhasil Hidupkan Mesin dengan Bioetanol Murni Prof. Dr.rer.nat. Drs. Muhammad Nurhuda (biru muda) dan tim peneliti saat melakukan uji coba mesin berbahan bakar bioetanol murni. (Foto: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) mencatat capaian penting dalam riset energi terbarukan. Tim peneliti lintas fakultas UB berhasil melakukan uji coba perdana mesin berbahan bakar bioetanol murni tanpa campuran bensin. Uji coba ini dilakukan pada sebuah mesin genset dan berhasil berjalan stabil.

Capaian ini dipimpin oleh Prof. Dr.rer.nat. Drs. Muhammad Nurhuda, dosen senior Fakultas MIPA UB, bersama timnya yang terdiri dari Prof. Dr. Eng. Eko Siswanto, S.T., M.T. (Teknik Mesin), Dwi Fadila Kurniawan, S.T., M.T. (Teknik Elektro), Iswanto, S.T. (Teknik Elektro), serta dua mahasiswa, Abid Fitrah Habibie dan Samuel Muskanan. Mereka tergabung dalam Kelompok Peneliti Mesin Bioetanol yang fokus pada pengembangan energi berkelanjutan.

Suasana laboratorium UB pecah ketika mesin genset yang dihubungkan dengan selang bioetanol mulai berputar dan menghasilkan suara stabil.

"Kami sudah membuktikan bahwa mesin bisa bekerja dengan bioetanol murni. Tidak ada bensin sama sekali. Ini bukan hanya eksperimen, tapi langkah awal menuju masa depan energi yang lebih mandiri," ujar Prof. Nurhuda, Sabtu (6/9/2025).

Menurutnya, uji coba ini baru permulaan. Ke depan, teknologi ini diharapkan bisa diterapkan pada sepeda motor hingga mobil, sehingga ketergantungan terhadap impor BBM dapat ditekan secara signifikan.

Bioetanol dipilih karena sifatnya yang ramah lingkungan, terbarukan, dan dapat diproduksi dari bahan baku lokal seperti tetes tebu, jagung, hingga limbah pertanian. Dengan kadar etanol 85–96 persen, bahan bakar ini berpotensi menjadi alternatif pengganti bensin.

"Energi ini bisa diproduksi oleh UMKM. Jadi tidak hanya mendukung transportasi, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Prof. Nurhuda.

Meski harga etanol saat ini masih lebih mahal daripada bensin, Prof. Nurhuda optimistis harga akan turun jika ada dukungan kebijakan nasional untuk produksi massal. Ia mencontohkan keberhasilan Brasil yang mampu menggantikan sebagian besar kebutuhan bensin dengan etanol berbasis tebu.

Menanggapi tren kendaraan listrik (EV), Prof. Nurhuda menilai bioetanol sebagai solusi yang lebih sesuai untuk Indonesia.

"EV bagus, tapi butuh listrik sangat besar. Kalau semua kendaraan di Malang pakai listrik, daya di Jawa Timur bisa tersedot habis. Dengan bioetanol, kita tidak perlu beli kendaraan baru, cukup modifikasi mesin yang ada," jelasnya.

Ahli Teknik Mesin UB, Prof. Eko Siswanto, menambahkan bahwa modifikasi untuk bioetanol relatif sederhana. "Cukup ubah karburator atau injektor, sehingga teknologi ini lebih ramah kantong," ujarnya.

Sementara Dwi Fadila Kurniawan menekankan potensi dampak sosial ekonomi. "Bioetanol bisa diproduksi dari desa, sehingga menciptakan kemandirian energi dan membuka peluang usaha bagi UMKM," katanya.

Iswanto dari Teknik Elektro menilai pengembangan bioetanol dapat mengurangi impor BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional. "Ini langkah strategis untuk menghadapi fluktuasi harga minyak dunia," tegasnya.

Tim peneliti mengakui masih ada tantangan, salah satunya penggunaan etanol 85 persen yang lebih murah, tetapi lebih sulit dinyalakan. Saat ini, mesin baru diuji dengan etanol 96 persen.

Selain itu, tim masih melakukan pengujian emisi. Secara teori, bioetanol jauh lebih bersih dibandingkan bensin karena hanya menghasilkan CO₂ dan uap air.

Universitas Brawijaya sendiri mendukung penuh riset ini melalui program unggulan Renewable Energy yang sejalan dengan visi UB sebagai kampus riset untuk solusi keberlanjutan bangsa.

"Kami ingin membuktikan bahwa riset kampus bisa memberikan solusi nyata. Dengan bioetanol, kita bisa mandiri energi, memberdayakan masyarakat, dan menjaga lingkungan," tutup Prof. Nurhuda. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.