TIMES MALANG, MALANG – Pemkot Malang memastikan program seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD dan SMP tetap berlanjut pada tahun 2026 mendatang. Kepastian ini ditegaskan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meskipun daerah tengah menghadapi tantangan pemangkasan alokasi Transfer ke Daerah (TKD).

Wahyu mengatakan, program prioritas ini akan kembali dianggarkan untuk tahun depan. Sama seperti tahun 2025, bentuk bantuan seragam yang diberikan bukan pakaian jadi, melainkan kain.

“Seragam yang diberikan tetap berupa kain. Kalau jadi seragam, seringkali tidak cocok ukurannya dan akhirnya tidak dipakai, seperti pengalaman sebelumnya,” ujar Wahyu, Sabtu (6/9/2025).

Menurutnya, distribusi dalam bentuk kain memberi fleksibilitas bagi orang tua. Sebagian bisa langsung menjahit sendiri atau menggunakan jasa penjahit dengan ukuran yang sesuai.

Selain seragam, lanjut Wahyu, muncul aspirasi tambahan berupa permintaan sepatu gratis. Usulan itu akan dibahas bersama DPRD Kota Malang. Namun, ia menegaskan realisasinya tetap bergantung pada kemampuan fiskal daerah di tengah berkurangnya dana TKD.

“Penganggaran dan penyediaan kain seragam akan dilakukan lebih awal agar tidak ada keterlambatan distribusi. Sehingga, ketika tahun ajaran baru dimulai, seragam sudah siap dijahit dan dipakai,” ungkapnya.

Untuk tahun 2025, distribusi seragam gratis telah selesai seluruhnya pada akhir Agustus. Meski sempat mengalami keterlambatan, seluruh siswa SD dan SMP penerima sudah mendapatkan haknya. Wahyu bahkan melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan proses distribusi berjalan baik.

“Ini adalah visi dan misi saya bersama Wakil Wali Kota. Alhamdulillah, satu prioritas sudah tercapai meskipun sedikit mundur karena masa penyediaannya,” jelasnya.

Wahyu juga mengimbau masyarakat agar aktif melaporkan bila masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program. 

“Evaluasi berkelanjutan, penting agar program seragam gratis bisa berjalan lebih baik di tahun-tahun berikutnya,” ucapnya. (*)