TIMES MALANG, MALANG – Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, DPC GMNI Kabupaten Malang menggelar seminar kebangsaan dengan tema “Merawat Spirit Santri dan Semangat Pemuda: Meneguhkan Persatuan untuk Indonesia Berdaulat”, bertempat di aula kediaman Drs.Peni Suparto, M.A.P, Jatirejoyoso, Kabupaten Malang, Selasa, (28/10/2025).
KH Thoriq bin Ziyad, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Malang, mengatakan, santri mendukung kebebasan beragama karena sebagi inisiator hari santri menginginkan definisi untuk negara Insan Taat Republik Indonesia.
"Saya tidak melihat agama apapun untuk kejayaan Republik Indonesia syaratnya rukun dan bersatu, "ujarnya.
Harapannya, apapun permalasahan bisa kecil dan besar bisa dibuat menjadi potensi konflik dengan kebhinekaan dan kebersamaan melalui konsep Santri untuk mengatasi intoleransi di negeri ini.
KRA Dwi Indrotito Cahyono menambahkan, seminar yang bertepatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri adalam moment yang sebagai pemuda untuk aktif bwrperan dalam mengawal pembangunan bangsa ini.

“Di era digitalisasi yang membawa dampak positif dan negatif pengaruhnya cukup besar sekali bagi Gen Z dalam menghadapi kehidupan saat ini,apalagi banyak ajaran-ajaran di medsos yang merusak moral yang belum tentu kebenarannya ,” ujar Sam Tito.
Dwi Indrotito Cahyono juga menyoroti peran penting santri dalam sejarah Indonesia karena santri motor terdepan dalam penyelesaian permasalahan kenegaraan di Indonesia. Dalam. Sejarah santri berperan besar dalam menentukan kebijakan perundangan-undangan kita dari masa ke masa.
Sam Tito juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemuda dan santri saat ini mulai peredaran narkotika di negara kita sangat dalam kondisi darurat.
Agama adalah benteng paling ampun dalam menjaga moral keagamaan generasi muda dari godaan narkotika yang merusak moral pemuda .
Dwi Indrotito Cahyono juga menekankan pentingnya penanggulangan narkoba di kalangan pemuda dan santri melalui digalakkan sosialisasi dampak negatif obat terlarang bagi santri kedepan seperti event event seminar seperti ini.

Seminar kebangsaan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat nasionalisme dan kepemimpinan di kalangan pemuda dan santri, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam menghadapi membangun bangsa.
Syaifudin Zuhri ketua DPC GMNI Kabupaten Malang mengaku, seminar kebangsaan yang dihadiri oleh puluhan Kader dan Calon Kader GMNI, serta menampilkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, seperti Presiden Direktur KHYI (Kantor Hukum Yustitia Indonesia), KRA Dwi Indrotito Cahyono, S.H., M.M., Mantan Wali Kota Malang, Drs. Peni Suparto, M.A.P., dan Inisiator Hari Santri Nasional, KH. Thoriq bin Ziyad, S.Pd.I.
Tujuan kegiatan ini untuk memperingati santri karena sebagian besar kader GMNI Kabupaten Malang mayoritas dari Santri dari kampus Universitas Raden Rahmat dan Universitas Al Qolam , merefleksikan Hari Santri memiliki satu sosok. kH Thoriq Bin Ziyad meskipun dalam dinamikanya berbeda. (*)
| Pewarta | : Slamet Mulyono |
| Editor | : Imadudin Muhammad |