TIMES MALANG, BATU – Dua puluh delapan box karya seni dikemas oleh tiga belas seniman di Malang Raya beberapa waktu lalu. Karya seni ini diboyong ke Malaysia oleh 13 Seniman Malang Raya untuk dipamerkan dalam roadshow The Affordable Art Fair (AAF) Tahun 2021 pada dua negara.
Karya seni lukis dan patung ini dikirim dengan sangat hati-hati ke Negeri Jiran Malaysia untuk dipamerkan pada Art Expo Malaysia (AEM) yang dilaksanakan pada 8 hingga 10 Oktober 2021 mendatang dan dilanjutkan dengan pameran AAF di Singapura yang dilaksanakan pada 12 hingga 14 Oktober mendatang.
Suwandi Waeng, Koordinator Seniman Malang Raya menjelaskan bahwa ketiga belas seniman yang ikut dalam pameran ini enam berasal dari Kota Batu, tujuh berasal dari Kota Malang. Seniman dari Kota Batu adalah Watoni, Suwandi Waeng, Yola, Nanda, Cholis dan Viktor. Sementara di Kota Malang adalah Novan, Heri Catur, Gatot Khumaidi, Sigit, Desi, Arif dan Wibi.
“Dari tiga belas seniman ini, dua belas seniman mengirimkan karya lukisan, satu seniman mengirimkan satu karya patung, yakni Gatot Khumaidi,” ujar Suwandi Waeng.
AAF merupakan pameran seni kontemporer Internasional yang diadakan di berbagai kota di seluruh dunia. Pertama kali even ini diluncurkan di Battersea Park, London, Inggris pada tahun 1999. Dalam perkembangannya AAF menjadi acara internasional yang berlangsung di beberapa kota di seluruh dunia, yakni London, Bristol, Amsterdam, Brussels, Milan, Hamburg, Stockholm, New York, Hongkong dan Singapura.
Pameran ini berlangsung setiap tahun dengan pengecualian Singapura, Battersea dan New York yang mengadakan edisi musim semi dan musim gugur selama empat hari. Pameran seni ini juga menampilkan workshop, lokakarya dan kegiatan berbasis seni untuk anak-anak.
Pameran seni yang dibuat untuk menarik dan memberikan ruang akses untuk semua orang ini tercatat setiap tahunnya 200 ribu pengunjung yang hadir dalam pameran ini.
“Terkait persiapannya, biasa saja seperti pameran pada umumnya. Di Jawa Timur ini ada 28 seniman yang ikut dalam pameran ini,” ujar pelukis yang akrab dipanggil Wandi Waeng ini. Di Kota Batu dan Malang, seniman yang ikut bukan hanya seniman senior saja, namun juga ada seniman muda yang berusia dibawah 30 tahun.
Waeng menyebut, diantara seniman muda yang ikut serta adalah Yola, seorang seniman muda yang baru saja wisuda, lulusan Universitas Brawijaya Malang. Agar bisa mengikuti pameran ini, para seniman harus mengisi formulir pendaftaran, mengajukan konsep dilanjutkan dengan proses kurasi, hingga akhirnya dinyatakan bisa mengikuti pameran.
“Pameran ini butuh 1500 karya, Indonesia mendapatkan kuota 500 karya dan Jawa Timur mendapatkan kuota 100 karya. Di Jawa Timur ini ada tiga coordinator yang bertugas mengumpulkan karya seniman, termasuk salah satunya adalah saya,” ujar Waeng.
Dalam pameran ini, Waeng mengirimkan dua karya, yakni berjudul Expresi Agro, sebuah karya lukis yang dibuatnya tahun 2016 di media acrylic on canvas dan karya lukis berjudul Over Confidence yang juga dibuat tahun yang sama di media yang juga sama.
“Satu seniman ada yang mengirim dua karya, ada juga yang mengirim sampai 7 karya, seperti Yola mengirim tujuh karyanya,” ujar Waeng tentang partisipasi Seniman Malang Raya tentang keikutsertaan di Affordable Art Fair.(*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Irfan Anshori |