TIMES MALANG, MALANG – Menyambut Hari Jadi ke-1262 Kabupaten Malang tahun 2022, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang menyelenggarakan Pameran Produk Tembakau dan Alsintan, Rabu (16/11/2022). Turut hadir Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang), Setya Budhi Udrayana dalam acara tersebut.
Berbagai produk olahan dan hasil pertanian Kabupaten Malang dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Mulai dari kopi, tembakau, singkong, pisang, bawang merah serta hasil olahan lainnya. Kepala DTPHP Kabupaten Malang Avicenna Medisica Sani Putera mengatakan dalam laporannya, tema pameran adalah Bersama Mewujudkan Petani Tangguh Menuju Malang Makmur.
“Artinya peran pemerintah tidak hanya berada didalam penyediaan sarana produksi saja tetapi justru mendobrak kearah penanganan hasil sebagaimana yang selalu dipesankan bapak Bupati kepada kita,” ungkap Kepala DTPHP Avicenna.
Avicenna menambahkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Malang juga harus bisa mensinergikan dan mengkolaborasikan, sehingga produk-produk pertanian unggulan di Kabupaten Malang memiliki daya saing dan nilai manfaat yang berdampak kepada peningkatan kesejahteraan petani.
Suasana pembukaan Pameran Hasil Pertanian Kabupaten Malang. (Foto: Polbangtan Malang)
Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi menyambut baik atas digelarnya event tersebut. Terlebih pameran itu, dimaksudkan untuk menunjukan keberhasilan Kabupaten Malang di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan.
“Saya berharap ke depan kegiatan ini dapat menjadi ikhtiar kita di dalam meningkatkan produktifitas tanaman hortikultura dan pekerbunan yang ada di Kabupaten Malang,” kata Bupati Sanusi saat membuka kegiatan pameran.
Bupati juga berharap setiap dinas ada kreativitas dalam rangka mengembangkan Kabupaten Malang sesuai visi Kabuaten Malang “Malang MAKMUR, akronim dari Malang Maju, Malang Agamis, Malang Kreatif, Malang Mandiri, Malang Unggul Dan Malang Respposnsif.”
“Saya berharap ada petani petani milenial yang puya kreatifitas untuk mengolah produk pertanian menjadi produk olahan, bahkan kalau bisa sampai menembus pasar ekspor,” ujarnya.
Selaras dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memandang bahwa petani milenial merupakan aset bangsa yang sangat berharga dalam menghadapi krisis pangan saat ini. Oleh karenanya, ia pun mendorong petani milenial agar senantiasa tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan Indonesia. Mentan SYL berharap, para generasi muda ini dapat menelurkan berbagai ide termasuk memanfaatkan peluang baru di masa depan.
“Petani milenial harus kreatif dan aktif. Jangan kalah sama petani kolonial. Yang saya senang dari petani milenial itu tidak mau kalah. Ini saatnya kita gas pol," kata SYL
Lebih jauh, Mentan SYL mengungkapkan bahwa kondisi dunia saat ini membutuhkan sentuhan kreatif generasi muda guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Terlebih, selama ini terbukti pertanian telah menjadi bantalan ekonomi. Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan.
Pada acara pameran tersebut terdapat 2 kegiatan, yaitu gebyar kopi 4 kawasan gunung, yaitu, dari lereng semeru, lereng bromo, lereng arjuna, hingga lereng gunung kawi. Dengan melibatkan petani milenial Kecamatan se Kabupaten Malang. Dan pameran tembakau dan peralatan mesin alsintan yang diikuti oleh 3 perusahaan rokok.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Polbangtan Malang bersama bersama para tamu berkesempatan meninjau stand salah satu penerima manfaat Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dan mencicipi beberapa produk, antara lain kopi lereng gunung semeru yang memiliki citarasa khas. (*)
Pewarta | : |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |