https://malang.times.co.id/
Berita

Perjalanan Politik Lathifah Shohib: Dari Guru PNS, DPR RI, Hingga Kini Pilih Jadi Bacawabup Dampingi Sanusi

Minggu, 11 Agustus 2024 - 22:23
Perjalanan Politik Lathifah Shohib: Dari Guru PNS, DPR RI, Hingga Kini Pilih Jadi Bacawabup Dampingi Sanusi Lathifah Shohib saat menjadi pemateri dalam talkshow Malang Raya Mencari Pemimpin yang digelar PCPM dan PCNA Kabupaten Malang di UMM, Minggu (11/8/2024). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANGLathifah Shohib, seorang tokoh politik perempuan yang memiliki latar belakang kuat di dunia pendidikan dan politik telah menempuh perjalanan panjang dalam kariernya. Perjalanannya dimulai sebagai seorang Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SMA Wahid Hasyim, Malang, di mana ia mengabdikan dirinya selama lebih dari dua dekade.

Lathifah diangkat sebagai guru PNS pada tahun 1986 dan terus mengajar hingga tahun 2013. Namun, pengabdian yang panjang ini terpaksa dihentikan lebih awal karena sebuah panggilan politik yang datang dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB).

"Saya diangkat pada tahun 1986 kemudian pensiun dini di tahun 2013. Karena saya diminta DPP PKB untuk menjadi bakal calon anggota legislatif mewakili Malang Raya dari unsur perempuan," kenangnya.

Keputusan pensiun dini ini diambil setelah ia diminta oleh DPP PKB untuk maju sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) yang mewakili Malang Raya, terutama dari kalangan perempuan. Ini bukan sekadar panggilan politik biasa, tetapi merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan di parlemen, sebuah perjuangan yang telah lama menjadi fokus banyak aktivis perempuan.

Lathifah menekankan pentingnya keterwakilan perempuan di parlemen, sebuah langkah yang diperjuangkan agar kepentingan perempuan dapat disuarakan dan diperjuangkan secara lebih efektif.

"Ini tuntutan undang-undang yang memang diperjuangkan oleh para aktivis perempuan supaya kita mendapatkan kursi yang representatif sehingga bisa memperjuangkan kepentingan perempuan di parlemen," ujarnya.

Perjuangan Lathifah di parlemen tidak sia-sia. Pada Pemilu 2014, jumlah anggota DPR RI dari PKB yang berasal dari unsur perempuan hampir mencapai 30 persen.

"Dan alhamdulillah jumlah anggota DPR RI PKB dari unsur perempuan pada tahun 2014 jumlahnya hampir mencapai 30 persen," tambahnya dengan bangga.

Setelah berkiprah di DPR RI, Lathifah kembali dipanggil untuk terjun dalam dunia politik lokal pada Pilkada Kabupaten Malang 2020. Meski awalnya tidak siap, namun dia tetap menjalankan tugas tersebut. 

"Kemudian 2020 saya diminta partai maju pilkada. Sebenarnya sebelumnya saya tidak siap, karena belum ada figur lain yang menurut partai pantas untuk ditandingkan dengan Sanusi, maka saya dipaksa untuk maju," jelasnya.

Kampanye Pilkada yang dilakukannya dalam waktu singkat, hanya sekitar empat bulan, menunjukkan hasil yang mengejutkan. Meskipun akhirnya kalah dengan selisih 3 persen, Lathifah berhasil menang di 18 kecamatan, dengan dukungan paling kuat datang dari Singosari.

"Alhamdulilah kita kerja 4 bulan, saya hanya kalah 3 persen. Saya kalah di dapil Pujon, Gondanglegi, dan saya menang di 18 Kecamatan, paling tebal di Singosari," ungkapnya.

Pada Pilkada 2024 ini, dia digadang lagi untuk maju sebagai Bawabup Malang. Awalnya, dia sudah punya niat yang tinggi untuk bertarung dengan incumbent. Namun, ada sebuah alasan yang akhirnya partai memberikan tugas untuk mendampingi Sanusi pada Pilkada 2024 ini

"Saya sejak awal sudah menolak (ajakan bergabung dengan Sanusi). Kita akan melawan. Ketum bilang, maju pilkada Bupati, kalau maju jangan wakil Bupati," ujar Lathifah mengungkapkan awal keraguannya.

Namun, setelah diundang oleh kakak ketua umum, yang juga Ketua Desk Pilkada, untuk memaparkan hasil survei, Lathifah akhirnya menerima keputusan partai.

"Beliau menjelaskan bahwa fakta politik seperti ini. Silakan segera branding Cakada, nanti yang menentukan maju N1 atau N2 adalah partai. Karena saya petugas partai ya manut saja," terangnya.

Dengan demikian, Lathifah akhirnya menerima peran sebagai calon wakil bupati (N2) untuk mendampingi Sanusi sebagai calon bupati (N1).

Diketahui, berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru elektabilitas Sanusi sebagai bupati incumbent masih di atas calon-calon yang lain dengan angka 56,1%. Kemudian di bawahnya nama Lathifah Shohib 10,0%, Gunawan Wibisono 5,0%, Didik Gatot Subroto 3,0%, Chusni Mubarok 1,8%, Dwi Hari Cahyono 1,4%.

Meskipun demikian, Lathifah tetap fokus pada beberapa sektor kunci yang menurutnya penting untuk dikembangkan di Kabupaten Malang jika terpilih nanti. Salah satu fokus utamanya adalah bidang pendidikan.

Lathifah Shohib, dalam komitmennya terhadap pendidikan menekankan pentingnya peran perempuan dalam membentuk generasi yang lebih cerdas dan berdaya saing. Menurutnya, pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi juga tentang pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kabupaten Malang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pendidikan tidak boleh menjadi privilege, tapi hak setiap warga,” tegasnya.

Selain pendidikan, Lathifah juga menyadari pentingnya ketahanan pangan dalam konteks global yang semakin menantang. Dengan latar belakang Kabupaten Malang yang kaya akan sumber daya alam, terutama di bidang pertanian dan kelautan, ia melihat potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Di bidang pariwisata, Lathifah melihat Kabupaten Malang sebagai salah satu destinasi unggulan yang harus terus dikembangkan. Ia berpendapat bahwa sektor pariwisata tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi daerah, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Lebih lanjut, Lathifah juga memiliki perhatian khusus terhadap isu kepemudaan. Ia melihat bahwa generasi muda merupakan aset paling berharga yang harus dipersiapkan untuk masa depan.

“Pemuda adalah masa depan kita. Mereka harus diberi ruang untuk berkarya, berinovasi, dan berkontribusi bagi daerah. Kita akan fokus pada program-program yang mendukung pengembangan keterampilan dan kreativitas pemuda, termasuk dalam bidang kewirausahaan dan teknologi,” pungkasnya.(*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.