https://malang.times.co.id/
Berita

Mitos atau Fakta: Kebutuhan Nutrisi Harus dari Makanan Mentah?

Minggu, 26 Januari 2025 - 00:40
Mitos atau Fakta: Kebutuhan Nutrisi Harus dari Makanan Mentah? Makanan mentah untuk memenuhi asupan nutrisi yang bergizi dan seimbang. (Foto:

TIMES MALANG, JAKARTA – Kesalahpahaman mengenai keharusan mengonsumsi makanan mentah untuk memenuhi asupan nutrisi yang bergizi dan seimbang, dikupas tuntas oleh Dokter Spesialis Gizi lulusan Universitas Indonesia dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM.

Marya Haryono menegaskan bahwa metode memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng, yang sering disalahkan sebagai penyebab hilangnya kandungan nutrisi dalam makanan, masih dapat diterima dalam batas-batas diet yang masuk akal.

Ia menjelaskan bahwa meskipun proses memasak bisa mengurangi kadar nutrisi tertentu, tidak praktis untuk menegakkan diet eksklusif makanan mentah karena potensi efek buruk terhadap kesehatan kita.

"Memasak dengan cara apapun, apabila dilakukan terlalu lama dan dengan suhu tinggi, memang akan merusak nutrisi. Namun, tidak bijaksana untuk memaksa diri hanya mengonsumsi makanan mentah yang mungkin tidak cocok dengan tubuh kita," kata Marya Haryono, seperti dikutip dari Antara.

Yang penting, menurutnya, adalah moderasi dan kelayakan makanan untuk dikonsumsi. Pasalnya, kesegaran adalah kunci daripada keharusan makan mentah.

"Selama makanan layak dinikmati dan tidak basi, dipercaya masih memiliki nilai gizi," tegasnya.

Filosofi ini mengizinkan jalur yang lebih mudah bagi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi mereka tanpa tekanan diet tanpa masak yang ketat.

Ia juga mengulas dampak penyimpanan makanan terhadap integritas nutrisi. Penyimpanan jangka panjang di dalam kulkas, kemudahan yang sering diandalkan di zaman modern ini, bisa jadi tanpa disadari mengurangi nilai gizi makanan kita.

"Bahkan penyimpanan makanan di dalam kulkas berpotensi mengurangi kandungan gizinya," ujarnya dengan hati-hati.

Di atas semua itu Marya Haryono mendukung prinsip "Isi Piringku", sebuah komposisi piring baru yang menggantikan kampanye "4 Sehat 5 Sempurna", fokus pada pengharmonisan asupan berbagai kelompok makanan. Sebuah piring seimbang menunjukkan 50% terdiri atas buah dan sayur, dan separuh lainnya terdiri atas karbohidrat dan protein.

Kampanye yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan ini juga meluas hingga moderasi konsumsi gula, garam, dan lemak, dengan tidak lebih dari empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, dan lima sendok makan minyak goreng setiap hari.

Marya Haryono menawarkan perspektif yang menyegarkan tentang mencapai keseimbangan diet, dengan beraninya mengalihkan dari kebiasaan makan yang kaku dan monoton ke pendekatan yang lebih riil dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Pewarta : Hendarmono Al Sidarto
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.