TIMES MALANG, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, sudah 141 dari 179 korban tewas kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang teridentifikasi.
Selama pengarahan kepada keluarga korban di Bandara Internasional Muan, 288 kilometer selatan Seoul itu, Kementerian Pertahanan mengatakan, 165 jenazah telah dipindahkan ke kamar mayat sementara.
"Begitu kami siap memindahkan jenazah setelah dilakukan otopsi oleh badan investigasi, kami akan menghubungi keluarga," kata seorang pejabat.
Barang-barang milik korban juga telah dikumpulkan dari landasan pacu tempat pesawat mendarat darurat dan menabrak penghalang beton itu.
Situs tersebut akan dipertahankan sambil menunggu penyelidikan pihak berwenang atas penyebab kecelakaan tersebut.
Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Jeju Air Korea Selatan, Minggu pagi kemarin gagal mendarat di Bandara Muan, tergelincir keluar landasan pacu menabrak dinding beton pembatas, meledak, hancur dan terbakar, 179 orang penumpangnya tewas.
Sementara itu, otoritas penerbangan Korea Selatan mengeluarkan perintah untuk melarang terbang seluruh pesawat Boeing 737-800 dan akan melakukan pemeriksaan keselamatan terhadapnya untuk memastikan tidak ada cacat produksi terkait mekanisme hidrolik untuk menurunkan roda, menyusul tewasnya 179 penumpang pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Jeju Air di Bandara Internasional Muan.
"Ada 101 pesawat Boeing 737-800 ang saat ini beroperasi di Korea Selatan,” kata Kepala Kantor Kebijakan Penerbangan di Kementerian Transportasi Korea Selatan, Jo Jong-wan.
"Oleh karena itu, kami sedang mempertimbangkan untuk melakukan inspeksi khusus untuk model khusus ini," katanya lagi.
Dalam persoalan ini, Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok pun telah memerintahkan pemeriksaan darurat terhadap sistem operasi pesawat negara tersebut.
Selain melarang seluruh pesawat jenis Boeing 737-800, pemerintah Korea Selatan juga terus berupaya menyelesaikan identifikasi para korban, karena dari 179 penumpangnya yang tewas, baru 141 di antaranya teridentifikasi. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |