TIMES MALANG, MALANG – 15 penulis cilik yang berasal dari Rumah Pintar pinggiran Kota Malang berhasil membuat karya biografi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berjudul 'Dari Rotterdam ke Kota Malang'.

Karya tersebut pun diterima langsung oleh Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berkat program Gerakan Literasi Masyarakat Membaca (Gelis Maca) yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussida) Kota Malang.

Raut wajah bahagia, haru hingga bangga diperlihatkan oleh Pj Wali Kota Malang. Ia merasa terhormat dengan adanya buku biografi dirinya dibarengi dengan komitmen meningkatkan minat baca masyarakat.

"Mereka menghimpun dan mencari data tentang saya. Kemudian, mereka menyiapkan segala sesuatu dan langsung berinteraksi dengan saya," ujar Wahyu, Selasa (11/6/2024).

Sebelum buku biografi tersebut tercetak, para penulis cilik tersebut sempat berdiskusi dengan Wahyu Hidayat. Bersyukurnya, karya biografi tersebut juga didukung oleh salah satu percetakan dan terbitlah hingga sekarang.

"Dari judul saya sangat mengapresiasi karya mereka. Pertanyaan mereka ini tidak terduga, contohnya seperti pada saat saya sekolah di Belanda," ungkapnya.

Buku biografi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang berjudul 'Dari Rotterdam ke Kota Malang' ini menceritakan perjalanan Wahyu ketika mengemban pendidikan mulai dari Belanda hingga sekarang menjadi orang nomor satu di Kota Malang.

"Mereka bisa membandingkan meskipun posisi saya sekarang di Malang. Bagaimana kemajuan di Rotterdam untuk bisa diaplikasikan di Kota Malang," tuturnya.

Ia juga mengapresiasi Dispussida Kota Malang yang mampu memberikan terobosan baik hingga mampu mencetak 15 penulis cilik dalam karya Biografi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.

"Tentu akan saya baca isinya. Saya mengapresiasi ini, karena terobosan yang bagus dan bisa meningkatkan minat baca di rumah pintar," ucapnya.

Sementara, Kepala Dispussida Kota Malang, Yayuk Hermiati menyampaikan pada tahun 2024 ini pihaknya terus berupaya mengatasi rendahnya minat baca masyarakat, khususnya pinggiran Kota Malang melalui program Gelis Maca di rumah pintar.

Gelis Maca sendiri, merupakan inovasi dalam membangun sinergi kebijakan antar stakeholder, yakni pemerintah, perguruan tinggi, pengusaha dan masyarakat untuk bekerjasama meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM termasuk pengelolaan rumah pintar dan perpustakaannya. 

"Gelis Maca merupakan inovasi yang diharapkan dapat menjadi kebijakan yang inovatif dan mampu menyelesaikan masalah terkait masih rendahnya indeks kegemaran membaca pada masyarakat, terutama yang tinggal di pinggiran kota," tandasnya. (*)