TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memilih cara berbeda untuk mendekatkan diri dengan komunitas ojek online (Ojol). Ia mengajak sekitar 350 pengemudi Ojol sarapan soto daging di kawasan Urek-urek, Jalan Sutan Syahrir, Rabu (3/9/2025) pagi.
“Kami ingin bertemu dengan para pengemudi secara santai, sambil berdiskusi. Hari ini hadir 350 orang, besok juga 350, jadi total sekitar 700 Ojol,” ujar Wahyu, Rabu (3/9/2025).
Dalam pertemuan itu, Wahyu menampung aspirasi sekaligus keluhan para Ojol. Menurutnya, mereka berharap Kota Malang tetap aman dan kondusif agar bisa bekerja tanpa rasa takut.
“Ketika ada kejadian demo kemarin, banyak yang mengaku tidak bisa narik. Karena itu mereka ingin Malang kembali damai dan nyaman,” ungkapnya.
Wahyu memastikan pemerintah bersama Forkopimda terus menjaga cipta kondisi.
“Kalau Malang aman, mereka bisa bekerja dengan tenang. Negara hadir untuk menjamin itu,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Ojol PK Semar, Diah Indriwati, menegaskan komunitasnya sempat menggelar doa bersama di Simpang Balapan, Jumat (29/8/2025) lalu, untuk mengenang Affan Kurniawan, driver Ojol yang meninggal usai dilindas mobil rantis Brimob. Mereka tidak ikut aksi solidaritas di Alun-alun Merdeka maupun demo yang berujung bentrok di Polresta Malang Kota.
“Solidaritas kami murni doa bersama, tanpa kerusuhan. Kami ingin Malang tetap damai,” ungkap Diah.
Ia juga menyampaikan aspirasi agar keluarga Affan mendapat perhatian pemerintah, mulai dari pendidikan adik-adiknya hingga pekerjaan bagi orang tuanya.
“Affan adalah tulang punggung keluarga. Kami berharap proses hukum berjalan tuntas dan keluarganya mendapat jaminan hidup layak,” tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |