TIMES MALANG, BATU – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang terus berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan vokasi pertanian dengan menggelar Finalisasi Rencana Strategis (Renstra) dan Persiapan Asesmen Lapang pada 1–3 September 2025 di Brizantha Hall, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu. 

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam merumuskan kebijakan, strategi, serta peta jalan pengembangan institusi lima tahun ke depan.

Dalam sambutannya, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan bahwa finalisasi Renstra bukan sekadar penyusunan dokumen administratif, melainkan landasan strategis untuk pengembangan institusi yang lebih terarah dan terukur.

“Dokumen Renstra harus mencerminkan kebutuhan nyata pendidikan vokasi pertanian. Penyempurnaan kurikulum perlu seiring dengan perubahan kebijakan di Kementerian Pertanian. Sektor pertanian akan selalu dibutuhkan, dan tugas kita adalah menciptakan SDM yang qualified dan siap menjawab tantangan tersebut,” jelasnya.

Ia menambahkan, penyesuaian kurikulum, pengelolaan sumber daya manusia, aset, dan anggaran harus dilakukan secara efektif untuk mendukung visi Polbangtan Malang: Menjadi Polbangtan unggul dan bertaraf internasional pada 2029.

Finalisasi Renstra: Fokus pada Pengembangan Mutu Pendidikan
Kegiatan ini sekaligus menyelaraskan kebijakan internal dengan visi-misi Kementerian Pertanian. Tiga agenda utama yang dibahas meliputi: Penyempurnaan draf akhir dokumen Renstra, Koordinasi kelengkapan dokumen asesmen lapang sesuai dengan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED); Review data dan dokumen pendukung untuk memastikan konsistensi serta keterpaduan dalam mencapai standar penilaian.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM pertanian menjadi prioritas.

“Kementerian Pertanian sangat fokus pada penguatan pendidikan vokasi untuk menghasilkan petani-petani yang handal, baik secara teknis maupun dalam pengelolaan usaha pertanian. Ini menjadi bagian penting dari strategi pembangunan pertanian ke depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, dalam berbagai kesempatan menekankan peran penting Polbangtan.

“Pendidikan vokasi pertanian adalah kunci untuk meningkatkan kualitas SDM yang unggul, kompeten, dan siap menghadapi tantangan industri pertanian yang terus berkembang. Polbangtan Malang harus menjadi garda terdepan dalam mencetak tenaga profesional yang terampil sekaligus berwawasan global,” tegasnya.

Persiapan Asesmen Lapang: Tanggung Jawab Bersama
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah persiapan asesmen lapang yang akan segera dilaksanakan. Direktur Polbangtan Malang menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak.

“Asesor akan hadir untuk memastikan bukti yang kita lampirkan sesuai dan terkonfirmasi dengan baik. Fokuskan perhatian pada kelengkapan dan akurasi dokumen. Harapannya, hasil asesmen lapang kali ini dapat meningkatkan status akreditasi untuk Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan dan Prodi Agribisnis Peternakan yang tentu berdampak positif bagi pengembangan institusi,” ujarnya.

Selain peningkatan akreditasi, Polbangtan Malang juga menargetkan perluasan jejaring internasional.

“Semoga pada tahun 2029 kita bisa menjalin kerja sama yang lebih erat dengan lembaga pendidikan luar negeri untuk memperkaya pengalaman dan membuka peluang global bagi mahasiswa dan alumni,” harap Dr. Setya.

Kegiatan ini dihadiri 55 undangan yang terdiri dari jajaran pimpinan Polbangtan Malang, kepala jurusan, ketua program studi, dosen, serta tim kerja penyusun Renstra. Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas unit dalam menghasilkan dokumen yang solid dan komprehensif. (*)