TIMES MALANG, MALANG – Keberlanjutan sektor pertanian sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Malang. Terutama, dengan adanya fasilitasi program yang mendukung nilai tambah dan pemberdayaan para petani.
Pada sisi lain, belum semua petani bisa mengakses dan terfasilitasi semua program peningkatan pertanian pangan. Terlebih, dengan penguatan yang menunjang kelangsungan mereka.
"Masalah dan harapan masyarakat petani itu hampir sama. Mereka ingin lebih diperkuat dan difasilitasi. Ini penting untuk mewujudkan kelangsungan dan ketahanan pangan kita," terang anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PDI Perjuangan, Tantri Bararoh, Sabtu (8/2/2025).
Hal ini setidaknya mengemuka, dari beberapa kali kesempatan bertemu masyarakat saat kegiatan forum group discussion (FGD) yang juga menghadirkan para anggota dewan.
Menurut Tantri, masyarakat termasuk perwakilan kelompok tani (poktan) menyampaikan, bahwa gapoktan kerap diundang ketika ada sosialisasi program terkait pertanian maupun ketahanan pangan.
Tetapi, mereka merasa memgaku kurang dilibatkan saat realisasi berbagai program pertanian dan ketahanan itu.
"Jadi, masih ada kesenjangan, antara informasi yang didapatkan dengan pelibatan atau pemberdayaan poktan/gapoktan. Petani jangan jadi sasaran penyuluhan saja, tetapi kurang diberdayakan," tandasnya.
Penguatan bagi para kelompok tani ini, lanjut Tantri, bisa berupa motivasi agar produktivitas dan minat pertanian tidak menurun. Produktivitas terkait dengan bagaimana lebih bagus dengan ilmu dan teknologi pertanian terbaik.
Termasuk, masalah sumberdaya petani usia muda sendiri yang mulai cenderung meninggalkan budidaya pertanian pangan.
"Jadi, menurut Saya harus dipecahkan semuanya agar produktisi pertanian tetap bagus, sekaligus juga mempertahankan hasil pangan lebih, dan meningkat nilai ekonomi menjadi produk olahan pangan," demikian anggota dewan yang menjabat Ketua Komisi III ini.
Masih kata Tantri, pemberdayaan melalui pendampingan dan pelatihan sangat penting agar nilai petani juga meningkat. Dengan mengarahkan juga pengembangan kewirausahaan produk olahan pangan. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |