TIMES MALANG, MALANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai melakukan pemasangan papan informasi atau banner tentang penerapan skema satu arah dan penataan kawasan Klojen serta jalur angkutan, Jumat (17/2/2023).

Setidaknya ada 11 titik yang dipasangi banner informasi dari Dishub Kota Malang. 8 titik berada di Simpang empat kaliurang, simpang tiga PLN, simpang tiga Jalan Aris Munandar (Ramayana), simpang empat Kasin, simpang empat Kelud, Jalan Semeru, simpang Jalan BS Riadi dan Bundaran UKS Jalan Bandung dengan ukuran banner 1,2 x 2 meter.

"Ada tiga titik lagi dengan banner ukuran besar 4 x 6 meter. Ada di kawasan Savana, Balaikota Malang dan Stasiun Kota Baru Malang," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Kamis (17/2/2023).

Pemasangan banner ini dilakukan jelang pelaksanaan skema penataan kawasan Klojen dan jalur angkutan atau satu arah Kayutangan Heritage.

Rencananya, uji coba satu arah bakal digelar pada Senin 20 Februari 2023 mendatang sejak pukul 05.00 WIB.

Pria yang akrab disapa Jaya mengungkapkan bahwa pemasangan banner ini sebagai media sosialisasi kepada para pengendara agar tahu terlebih dahulu jalur yang dirubah sebelum uji coba beberapa hari lagi.

"Kan kami sudah sosialisasi ke masyarakat juga. Sekarang langsung ke pengguna jalan agar tahu skemanya," ungkapnya.

Selain banner informasi jalur, Dishub Kota Malang juga tengah mempersiapkan sejumlah rambu-rambubyanh rencananya bakal dipasang pada Minggu (19/2/2023) mendatang.

"Insyallah rambu tentang penunjuk arah, larangan, terus RPPJ (Rambu Penerangan Penunjuk Jalan) itu sudah kita siapkan semua. Minggu malam kita pasang dan besoknya (Senin) kita berlakukan (uji coba satu arah)," bebernya.

Perlu diketahui, ada sejumlah perubahan skema jalur dari rencana awal. Perubahan jalur tersebut seperti yang ada di Jalan Arjuno dan Jalan Bromo. Awalnya akan dijadikan satu arah, namun kita dipastikan tetap dua arah.

"Jalan Kahuripan sebagian masih dua arah juga. Ini sesuai dengan proses diskusi untuk memastikan mana yang terbaik," katanya.

Rencananya, uji coba satu arah ini bakal berlaku selama tiga Minggu sembari melakukan evaluasi arus sebelum ditetapkan secara permanent.

Sementara, sejumlah penolakan satu arah ternyata juga masih terjadi. Terlihat dari adanya banner-banner penolakan satu arah di sejumlah titik.

Menanggapi itu, Jaya tak mempermasalahkan dan uji coba satu arah bakal tetap berjalan sesuai rencana.

"Penolakan itu wajar. Lalu kalau nanti ada yang demo ya silahkan, hak demokrasi itu, gak ada masalah. Kita tetap jalan, ini kan program pemerintah," tuturnya.

Ia pun berharap, skema satu arah dan penataan kawasan Klojen ini kedepan bisa mewujudka  keamanan, kenyamanan dan keselamatan lalu lintas bagi masyarakat dan pengendara.

"Kenyataan itu ya agar gak macet. Seperti di traffic light PLN kan nunggunya lama. Dengan adanya rekayasa ini sangat dimungkinkan traffic light kita matikan, sehingga lancar dan tidak ada hambatan," tandasnya.(*)