https://malang.times.co.id/
Berita

Apa Itu Aneurisma Otak? Kenali Secara Dini Gejala dan Risikonya

Jumat, 06 September 2024 - 02:57
Apa Itu Aneurisma Otak? Kenali Secara Dini Gejala dan Risikonya Ilustrasi sakit kepala akibat aneurisma otak (FOTO: ist/ciputrahospital)

TIMES MALANG, JAKARTA – Dokter saraf dr. Beny Rilianto Sp.N, Subsp.NIOO(K), FINA, M.Epid., menjelaskan bahwa aneurisma otak adalah kondisi medis serius yang disebabkan oleh pelebaran atau penonjolan pada pembuluh darah otak akibat melemahnya dindingnya.

Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya ruptur atau pecah, yang dapat berakibat fatal.

Menurut dr. Beny, aneurisma otak bisa dianalogikan sebagai balon yang terus membesar hingga mencapai ukuran yang berbahaya dan akhirnya pecah. "Pada batas tertentu dan sangat mungkin seiring waktu menjadi ruptur atau pecah," ungkapnya dalam sesi daring di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mahardjono, Jakarta, Kamis, (5/9/2024).

Aneurisma otak sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid—jenis stroke yang ditandai dengan sakit kepala hebat dan penurunan kesadaran.

Faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya aneurisma meliputi faktor genetik, hipertensi, konsumsi alkohol, merokok, serta kondisi sindrom tertentu seperti sindrom Ehlers-Danlos. Wanita juga memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria dengan rasio sekitar dua banding satu.

Kondisi aneurisma otak dibagi menjadi dua jenis utama: yang pecah (ruptur) dan yang tidak pecah (non-ruptur). Aneurisma yang pecah dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid, seringkali ditandai dengan sakit kepala yang sangat parah dan gejala lainnya seperti gangguan kesadaran dan penurunan fungsi otak, yang memerlukan penanganan medis segera. Sekitar 85 persen kasus perdarahan subarachnoid disebabkan oleh aneurisma pecah.

Di sisi lain, aneurisma yang tidak pecah seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang mungkin tidak menyadari keberadaannya. Meskipun aneurisma yang tidak pecah, imbuhnya, biasanya tidak menimbulkan gejala. 

Beberapa kasus bisa menyebabkan gangguan, terutama jika aneurisma berada di area tertentu di otak. Yang mungkin muncul juga, termasuk gangguan pada gerakan bola mata akibat tekanan dari aneurisma.

Deteksi dini aneurisma otak seringkali dilakukan melalui pencitraan medis seperti neuroimaging, yang membantu dokter mengidentifikasi risiko dan menentukan langkah penanganan yang tepat.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.