https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Imbas Kenaikan Harga Cabai, Pedagang Makanan di Kota Malang Gigit Jari

Rabu, 08 Januari 2025 - 13:12
Imbas Kenaikan Harga Cabai, Pedagang Makanan di Kota Malang Gigit Jari Warung makanan Bu Arik di Pasar Klojen Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Sejumlah pedagang makanan di Kota Malang mengalami dampak yang signifikan akibat kenaikan harga sejumlah bahan pokok, khususnya cabai. Dimana, harga cabai saat ini melambung tinggi hingga Rp110 ribu per kilogramnya.

Salah satu pedagang makanan di Pasar Klojen, Arik mengatakan bahwa kenaikan harga cabai itu cukup ia rasakan dampaknya. Apalagi, sejumlah makanan yang ia jual seperti rawon hingga lauk pauk, biasanya harus menyediakan sambal sebagai pendamping menu utama.

“Ya kalau berdampak kenaikan cabai, ikut terdampak. Apalagi kenaikan ini sudah dua minggu kita rasakan,” ujar Arik, Rabu (8/1/2025).

Ia harus gigit jari atas kenaikan harga cabai tersebut. Dimana, dengan adanya kenaikan harga cabai ini, ia tak bisa serta merta menaikan harga makanan yang dijualnya.

Salah satu cara yang bisa ia lakukan, hanya mengurangi porsi cabai saat membuat sambal. Alhasil, rasa pedas yang biasa ia sajikan, jadi berkurang.

“Ya cabai saya kurangi pas buat sambal. Tapi kadang orang-orang minta tambah dibuatkan sambal, ya mau gak mau saya layani,” ungkapnya.

Atas kenaikan harga cabai ini, Arik hanya bisa pasrah dan menunggu harga cabai kian menurun. Ia juga berharap agar pemerintah bisa membantu mempercepat penurunan harga cabai, meski masih dalam kondisi musim penghujan.

“Ya rugi emang kalau cabai mahal. Tapi ya kita syukuri saja, naik turunnya harga itu ya harus sabar kita,” katanya.

Sementara, pedagang makanan bernama Warung Mak Tiamah mengaku cukup frustasi atas naiknya harga cabai hingga Rp110 ribu per kilogram.

Apalagi, pemilik bernama Tiamah ini menjual makanan yang kebanyakan harus menggunakan sambal.

“Sepi mas sekarang, lah mau bikin sambal pakai cabai sedikit nanti orang gak seneng kalau gak pedas. Mau tak kasih banyak, lombok (cabai) sekarang harganya bikin ngelus dada. Serba repot,” tuturnya.

Ia mengaku, sekarang pelanggan di warungnya menurun drastis. Ia pun hanya bisa pasrah dan tak lagi menyediakan sambal seperti biasanya.

“Ya saya bikin sambal gak pedes sekarang, cabainya dikit. Kalau pelanggan gak mau ya gimana lagi. Pasrah aja,” ucapnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.