TIMES MALANG, TASIKMALAYA – Memberikan bonus di luar anggaran pemerintah melalui dana pribadi atau sponsorship kepada atlet berprestasi menjadi strategi efektif yang berhasil menarik perhatian untuk menakhodai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya.

Strategi ini membawa Anton Suherlan S.Pd meraih kemenangan untuk menduduki kursi Ketua KONI KOta Tasikmalaya dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Tasikmalaya, Rabu (8/1/2025).

Anton berhasil mengungguli dua kandidat lain, H. Noves Narayana yang memperoleh 15 suara dan Prof. Heri Yusuf dengan 10 suara.

Dengan total 19 suara, Anton mengukuhkan posisinya sebagai Ketua KONI Kota Tasikmalaya periode 2025-2029, menggantikan H. Arif Surahman.

Sebagai pegiat olahraga yang sudah lama berkecimpung di berbagai event olahraga, termasuk sebagai mantan Ketua Asosiasi Futsal Kota Tasikmalaya, Anton menyampaikan rasa syukurnya atas amanah yang telah diberikan.

Ia juga mengakui bahwa mengelola organisasi olahraga membutuhkan komitmen tinggi, baik dari segi perjuangan maupun pengorbanan.

Dede Setiawan (Pengurus Cabor Binaraga) saat memperlihatkan keras suara pada prosesi penghitungan suara saat pelaksanaan Musorkot KONI Kota Tasikmalaya 2025 di Hotel Santika, Tasikmalaya Rabu (8/1/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

“Mengurusi olahraga itu tidak mudah. Kita harus memahami kebutuhan setiap cabang olahraga, termasuk memberikan dukungan materiil untuk memotivasi para atlet,” ujar Anton kepada TIMES Indonesia.

Dalam konferensi pers usai Musorkot yang berlangsung di Hotel Santika, Anton menyatakan akan segera menyusun komposisi struktur pengurus baru.

Tim formatur yang terdiri dari Agung Firmansyah (IPSI) dan Evi Mulyana (PBSI) akan dilibatkan dalam diskusi mendalam mengenai kriteria pengurus yang dibutuhkan.

Anton menegaskan pentingnya uji kelayakan untuk memastikan setiap pengurus memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing. Selain itu, ia membuka peluang bagi komunitas olahraga dan cabor dari berbagai kalangan untuk bergabung.

Sebagai wujud nyata komitmennya, Anton menjanjikan pemberian “uang kepret” bagi atlet yang meraih prestasi dalam berbagai event, terutama pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Langkah ini bertujuan untuk memotivasi para atlet agar lebih bersemangat dalam mengharumkan nama Kota Tasikmalaya.

Anton juga memberikan solusi bagi cabor yang sering kesulitan menyewa fasilitas olahraga jelang babak kualifikasi (BK). Ia menawarkan sarana olahraga yang dikelolanya untuk digunakan secara gratis atau dengan biaya standar bagi sesama pecinta olahraga.

“Kita harus memastikan para atlet dapat fokus pada persiapan mereka tanpa terbebani masalah biaya fasilitas. Saya berkomitmen untuk mendukung mereka secara maksimal,” tambah Anton.

Sejumlah Pengurus KONI dan Pengurus Cabang Olahraga saat berfoto bersama usai pelaksanaan Musorkot KONI Kota Tasikmalaya 2025 di Hotel Santika, Rabu (8/1/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Anton mengapresiasi kepengurusan KONI sebelumnya yang telah menjalankan Musorkot dengan baik dan demokratis. Ia juga berharap dapat melanjutkan pencapaian tersebut dengan membawa KONI Kota Tasikmalaya ke arah yang lebih baik.

H. Noves Narayana dan Prof. Heri Yusuf, meski kalah dalam pemilihan, menunjukkan sikap sportif dan memberikan ucapan selamat kepada Anton. Suasana kekeluargaan tampak jelas saat Musorkot ditutup, menandakan komitmen bersama untuk kemajuan olahraga di Kota Tasikmalaya.

Dengan visi yang jelas dan strategi inovatif, Anton Suherlan bertekad menjadikan KONI Kota Tasikmalaya sebagai motor penggerak olahraga yang lebih profesional dan berorientasi pada prestasi.

Dukungan dari seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat memperkuat posisi Kota Tasikmalaya sebagai salah satu pusat olahraga unggulan di Jawa Barat. (*)