https://malang.times.co.id/
Gaya Hidup

Mengenal Ebru: Seni Batik ala Turki dari Zaman Kekaisaran Ottoman

Senin, 27 Januari 2025 - 23:44
Mengenal Ebru: Seni Batik ala Turki dari Zaman Kekaisaran Ottoman Seniman Turki membuat lukisan ebru denagn jarum. (Ilustrasi: TIMES AI Academy)

TIMES MALANG, JAKARTA – Seni adalah salah satu wujud ekspresi budaya yang tidak hanya memperindah, tetapi juga merefleksikan sejarah dan tradisi suatu masyarakat. Di antara berbagai bentuk seni yang ada yakni ebru atau marbling.

Kesenian tersebut memiliki daya tarik yang unik karena keindahannya yang abstrak dan proses pembuatannya yang memadukan teknik tradisional dengan elemen alam. Seni yang sudah ada sejak jaman kuno tersebut sering menarik perhatian di era modern.

Sejarah Ebru

Kesenian ini dikenal juga sebagai marbling yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah. Kata ebru berasal dari bahasa Persia abr yang berarti awan. Hal tersebut mencerminkan pola unik seperti awan yang dihasilkan dalam seni ini.

Ebru dipercaya pertama kali berkembang di wilayah Persia sekitar abad ke-13 sebelum menyebar ke Anatolia (Turki) dan kawasan sekitarnya. Dilnasir dari Go Turkiye kesenian tersebut mencapai puncak keindahannya pada era Kekaisaran Ottoman, terutama sebagai hiasan pada manuskrip atau kertas surat yang digunakan oleh para kaligrafer dan seniman.  

Cara Pembuatan Ebru

Pembuatan ebru dilakukan dengan menggunakan bahan dan teknik unik. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan air khusus yang dicampur dengan kitre (getah alami dari tanaman), sehingga air menjadi lebih kental.

Pewarna alami berbasis minyak atau pigmen mineral kemudian diteteskan di permukaan air ini. Setiap tetesan cat menciptakan pola melingkar yang khas. Selanjutnya, seniman menggunakan berbagai alat seperti jarum, sisir, atau tongkat kayu untuk membentuk pola-pola tertentu di atas air.

Pola-pola ini dapat berupa motif bunga, garis-garis abstrak, atau bahkan gambar yang lebih kompleks. Setelah selesai, sebuah lembaran kertas khusus diletakkan perlahan di atas permukaan air untuk menangkap pola yang telah dibuat.

Kertas ini kemudian diangkat, dan pola di permukaan air akan berpindah ke kertas tersebut, menciptakan hasil seni ebru.  

Seniman Ebru Masa Kini

Meskipun seni ebru memiliki akar tradisional, keindahannya tetap relevan di era modern. Banyak seniman masa kini yang memperkenalkan ebru ke dunia internasional, seperti Hikmet Barutçugil dan Garip Ay, keduanya berasal dari Turki.

Selain itu, berbagai workshop dan pameran kini diadakan di seluruh dunia, memperkenalkan seni ini ke masyarakat modern. Teknologi digital juga dimanfaatkan untuk menciptakan pola-pola cantik virtual, yang memungkinkan eksplorasi seni ini dengan cara yang lebih inovatif.  

Ebru bukan hanya sekadar seni tradisional, tetapi juga warisan budaya yang mencerminkan keindahan dan kreativitas manusia. Dengan teknik unik dan pola-pola yang memikat, seni ini terus berkembang di tangan seniman-seniman modern, menjadikannya tetap relevan dan dicintai di seluruh dunia. 

Ebru dan Batik Indonesia

Ebru dan batik Indonesia memiliki kesamaan dalam penggunaan pola dan motif, sering kali terinspirasi oleh alam. Muhammas Rosyidin salah satu mahasiswa Indonesia di turki mengungkap bahwa ebru hampir mirip membatik.

"Ebru ini proses  membatik ala Turki," ungkapnya. Pada Ebru, pola tercipta dari tinta yang bergerak di air, sedangkan batik menggunakan lilin pada kain untuk menciptakan motif.

Keduanya memerlukan keterampilan tinggi dalam teknik penciptaan pola. Ebru mengandalkan gerakan tinta, sementara batik mengandalkan penggunaan lilin dan pewarna.

Selain itu, kedua seni ini memiliki nilai filosofi yang mendalam. Ebru mencerminkan keindahan alam, sementara batik mewakili budaya dan filosofi masyarakat Indonesia.

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.