https://malang.times.co.id/
Gaya Hidup

Dikenal Sejak Abad ke-10 ini Filosofi Urap-Urap Makanan Sehat Berlimpah Sayuran 

Minggu, 11 Desember 2022 - 05:26
Dikenal Sejak Abad ke-10 ini Filosofi Urap-Urap Makanan Sehat Berlimpah Sayuran  Urap-urap makanan khas Indonesia yang kaya filosofi.

TIMES MALANG, JAKARTAUrap-urap atau disebut juga gudangan merupakan makanan khas Jawa yang berisi aneka sayuran yang direbus dan dicampur dengan bumbu kelapa muda. 

Makanan ini populer sebagai pelengkap sajian tumpeng dalam acara khusus seperti tasyakuran. 

Dikutip dari buku Makanan Tradisional dalam Kajian Pustaka Jawa, Arkeolog UGM Prof Timbul Haryono mengungkap urap merupakan sajian sayuran tertua yang ada di Nusantara.

Urap telah ada sejak abad ke- 10. Hal itu tampak dari prasasti yang menyebut kata wrak-wrak yang diartikan sebagai urap-urap sajian khas campuran kelapa. 

Dalam tradisi Jawa, urap-urap merupakan sajian yang penuh makna. Menurut Ki Juru Bangun Jiwa dalam buku Panduan Kuliner Selamatan Adat Jawa, urap mewakili tumbuhan darat. 

Jenis sayurnya tidak dipilih begitu saja karena tiap sayur juga mengandung perlambang tertentu. Sayuran yang harus ada dalam urap adalah kangkung, bayam, taoge, dan kacang panjang.

Setiap sayur, memiliki makna filosofis sendiri-sendiri. Kangkung, misalnya, adalah sayuran yang bisa tumbuh di air dan di darat. Filosofinya, diharapkan hal itu juga bisa berlaku pada manusia yang harus bisa adaptif alias sanggup hidup di mana saja dan dalam kondisi apapun.

Bayam adalah sayur yang melambangkan kehidupan yang ayem tentrem (aman dan damai). Lalu taoge atau kecambah, merupakan sayur kecil yang mengandung makna kreativitas tinggi. Hanya seseorang yang kreativitasnya tinggi, bisa berhasil dalam hidupnya.

Adapun kacang panjang, ia wajib hadir utuh, tanpa dipotong. Maksudnya agar manusia pun selalu berpikir panjang sebelum bertindak, selain sebagai perlambang umur panjang. Kacang panjang utuh umumnya tidak dibuat hidangan, tetapi hadir sebagai hiasan yang mengelilingi tumpeng atau ditempelkan pada badan kerucut.

Ingin makan urap-urap? Nggak perlu menunggu ada acara tasyakuran, Anda bisa praktik dengan resep berikut ini. 

Bahan-bahan:

12 lonjor kacang panjang (potong 3 cm, rebus)
150 gram tauge (buang ujungnya, rebus)
2 ikat kangkung (rebus)
2 ikat bayam (rebus).

Bumbu urap-urap:

10 lembar daun jeruk (buang tulangnya, iris halus)
3 buah cabai merah besar (ulek halus)
4 cm kencur
2 sendok teh terasi
1 sendok teh gula
1 butir kelapa setengah tua (parut kasar)

Cara membuatnya:

Rebus semua sayuran (kacang panjang, tauge, bayam, kangkung) dan tiriskan. Kemudian sisihkan.

Cara membuat bumbu urap

Haluskan cabai merah, terasi dan daun jeruk. Masukkan kencur dan gula, ulek lagi sampai benar-benar halus.

Masukkan kelapa yang sudah diparut kasar. Kukus bumbu urap selama 30 menit di dalam kukusan, tunggu sampai matang, lalu sisihkan

Campurkan bumbu urap kukus dengan parutan kelapa ke atas sayuran yang sudah ditata dan sajikan.

Urap-urap makin nikmat dengan nasi hangat dan ikan asin. Selamat mencoba! (*)

Pewarta :
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.