https://malang.times.co.id/
Kopi TIMES

Refleksi Keindonesiaan

Senin, 15 Juli 2024 - 22:35
Refleksi Keindonesiaan Zairul Asyiqin, S.Pd., Seketaris 3 PC PMII Kab Malang

TIMES MALANG, MALANG – Berbicara tentang masyarakat dan kebudayaan Indonesia, kita sebenarnya merujuk pada keseluruhan jiwa masyarakat Indonesia. Untuk memahami masyarakat dan kebudayaan Indonesia dengan baik, pertama-tama kita perlu memahami makna dari kata Indonesia.

Sebenarnya, dalam era ini, kata Indonesia seringkali menjadi pusat kebingungan. Menurut para ahli, kata Indonesia digunakan untuk merujuk kepada seluruh penduduk yang tersebar dari Pulau Formosa hingga Pantai Samudra Hindia, dari Madagaskar hingga Nieuw Guinea. Kata Indonesia adalah kata yang tak terlupakan karena popularitasnya yang begitu luas.

Para pahlawan seperti Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, dan Teungku Umar telah diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Candi Borobudur adalah bukti nyata keagungan Indonesia di masa lampau, musik gamelan merupakan ciri khas musik Indonesia, dan karya seperti buku Hang Tuah adalah bagian dari warisan sastra Indonesia.

Saat Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, dan Teungku Umar berjuang, konsep keindonesiaan belum terbentuk dan tidak ada perasaan identitas nasional. Diponegoro berjuang untuk Jawa, Tuanku Imam Bonjol mempertahankan Minangkabau, dan Teungku Umar menghadapi perlawanan di Aceh.

Jiwa yang menciptakan Candi Borobudur tidak dapat disamakan dengan semangat yang muncul dalam gerakan keindonesiaan pada abad ke-20. Orang-orang pada masa itu berusaha untuk menggabungkan berbagai eksistensi dan peristiwa di kepulauan ini dalam semangat baru yang disebut semangat keindonesiaan.

Banyak definisi tentang Indonesia yang tidak mengakui perasaan keindonesiaan. Hal ini menyebabkan kerugian besar daripada manfaat dalam memahami keindonesiaan secara menyeluruh.

Masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang sesungguhnya tumbuh atas dasar semangat keindonesiaan yang tulus. Untuk mempercepat dan mengukuhkan pertumbuhan ini, diperlukan definisi keindonesiaan yang komprehensif dan tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu.

Indonesia yang dikenal di kalangan masyarakat hari ini tidak terlepas dari semangat perjuangan pahlawan dan semangat keindonesiaan. Semangat keindonesiaan adalah hasil karya generasi abad ke-20 sebagai simbol kebangkitan jiwa dan tenaga.

***

*) Oleh : Zairul Asyiqin, S.Pd., Seketaris 3 PC PMII Kab Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.