https://malang.times.co.id/
Kopi TIMES

Peran Guru dan Jurnalis dalam Membangun Masyarakat yang Terpelajar dan Terinformasi

Senin, 09 September 2024 - 13:25
Peran Guru dan Jurnalis dalam Membangun Masyarakat yang Terpelajar dan Terinformasi Muhammad Dzunnurain, Mahasiswa Faculty of Teacher Training and Education, English Education Department Unisma

TIMES MALANG, MALANG – Bayangkan hidup di dunia tanpa pendidikan yang layak dan tanpa informasi yang akurat. Masyarakat akan sulit berkembang, bukan Nah, inilah mengapa pendidikan dan informasi menjadi dua elemen kunci dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan beradab. Dua profesi yang memainkan peran utama di sini yakni guru dan jurnalis. Meski tampaknya mereka bergerak di bidang yang berbeda, keduanya punya kontribusi besar dalam mencerdaskan masyarakat.

Guru, sebagai pilar utama pendidikan formal, memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan siswa. Sementara itu, jurnalis berperan sebagai penjaga informasi, memastikan bahwa publik mendapatkan berita dan wawasan yang akurat serta relevan.

Guru bukan cuma soal menyampaikan materi pelajaran, tapi mereka juga bertanggung jawab untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa. Di sekolah, guru bukan hanya sekadar pengajar, tapi juga mentor yang membimbing siswa untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Selain menjadi pelita di dalam kelas, guru juga punya andil besar dalam menciptakan kurikulum yang menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman. Bayangkan belajar dengan metode yang monoton dan ketinggalan zaman, pasti bosan, kan? Guru yang kreatif akan terus mencari cara agar proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Akan tetapi, menjadi guru di era sekarang ini juga banyak tantangannya. Teknologi yang berkembang cepat, dan guru harus terus update agar tidak ketinggalan zaman. Belum lagi tugas administratif yang menumpuk, yang kadang bikin mereka kehabisan waktu untuk benar-benar fokus mengajar. Padahal, inti dari pekerjaan guru adalah mendidik, bukan sibuk dengan urusan birokrasi.

Sedangkan jurnalis bertugas menyebarkan informasi ke masyarakat luas. Mereka adalah sumber informasi yang kita andalkan setiap hari, terutama tentang isu-isu penting khususnya pendidikan. Di sini, jurnalis berperan penting dalam meningkatkan literasi media, mengajari kita bagaimana menjadi konsumen informasi yang cerdas. Jangan sampai kita termakan hoaks hanya karena kurang paham cara memilah informasi.

Selain itu, jurnalis juga punya tugas sebagai 'watchdog' alias pengawas kebijakan pendidikan. Mereka melaporkan kebijakan pemerintah, mengkritisi jika perlu, bahkan melakukan investigasi mendalam kalau ada sesuatu yang tidak beres.

Namun, pekerjaan jurnalis juga tidak semudah apa yang kita bayangkan. Di era sekarang, di mana berita harus cepat tapi tetap akurat, jurnalis sering kali berada di bawah tekanan besar. Mereka juga harus menjaga independensi dan objektivitas agar tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak tertentu. Seperti menghadapi serbuan berita palsu yang semakin marak, yang bisa merusak kredibilitas jurnalisme itu sendiri.

Meski bergerak di bidang yang berbeda, guru dan jurnalis memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Contohnya, jurnalis dapat bekerja sama dengan guru dalam proyek-proyek edukatif yang bertujuan untuk menyediakan sumber belajar yang lebih aktual dan relevan. 

Dengan informasi yang mereka miliki, jurnalis dapat membantu guru untuk memperkaya materi pengajaran, sehingga siswa mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam. Tanpa mereka, masyarakat akan kehilangan arah, dan pendidikan akan kehilangan pijakan yang kuat. Jadi, mari kita dukung kedua profesi ini untuk terus membangun masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas.

***

*) Oleh : Muhammad Dzunnurain, Mahasiswa Faculty of Teacher Training and Education, English Education Department Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.