TIMES MALANG, MALANG – Manajemen Arema FC mendapat lampu hijau untuk segera bisa berkandang di Malang, tepatnya menggunakan Stadion Kanjuruhan. Hal ini diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi. 

Pria yang akrab disapa Inal ini mengatakan, pihaknha sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan jajaran kepolisian perihak rencana penggunaan kembali Stadion Kanjuruhan Malang sebagai markas tim berjuluk Singo Edan. 

"Intinya, kami bersyukur Pemkab sudah memberi lampu hijau untuk bisa kita menggunakan Stadion Kanjuruhan," ujar Inal, Senin (6/1/2025). 

Ia mengaku, ada beberapa proses yang harus dilewati untuk bisa kembali bermarkas di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya, tentu perihal perjanjian sewa kelola atau sewa pinjam. 

"Perjanjian sewa pinjam atau sewa pengelolaan belum kita bicarakan. Tapi tentu, harapan kami sewa pengelolaan," ungkapnya. 

Ia memastikan, seluruh sistem dan pengamanan cukup siap dilakukan. Mengingat, manajemen juga telah belajar dari penyelenggaraan tim selama Liga 1 yang berlaga di luar Malang, seperti Bali dan Blitar. 

"Kalau proses cepat, tanggal 24 Januari 2025 ini kita bisa main disitu. Tapi kita gak mau terburu, jika belum siap, insyallah Februari kita bisa main disitu (Kanjuruhan)," katanya. 

Tak hanya itu, Manajemen Arema FC juga menjanjikan, jika tim Singo Edan kembali bermarkas di Stadion Kanjuruhan, 3 persen dari hasil penjualan tiket akan diberikan ke 135 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. 

"Kami putuskan akan memberikan santunan 3 persen dari pendapatan bersih penjualan tiket kandang Kanjuruhan untuk keluarga korban Kanjuruhan," tuturnya. 

Pemberian santunan secara merata kepada seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang ditinggalkan, akan diberikan secara terus menerus sampai batas waktu yang belum ditentukan. 

"Santunan kita berikan ke ahli waris korban 135 jiwa dan semua rata. Meski kami sadar ini tidak bisa menggantikan duka, ini keputusan kami berdasarkan empati kami," ucapnya. (*)