TIMES MALANG, MALANG – Himpunan Mahasiswa Departemen Sastra Jerman (HMD Sastra Jerman) Universitas Negeri Malang menggelar acara Zhongwen Bisai pada 24–25 Mei 2025. Tahun ini, Zhongwen Bisai mengusung tema “Kekuatan Bahasa Mandarin: Memperkaya Budaya. Bahasa yang Menjangkau Dunia.”
Acara dibuka dengan Seminar Program 3+1 dan HSK & HSKK pada hari pertama. Seminar ini membahas tentang Program 3+1, yaitu program pertukaran internasional ke Guangxi Normal University, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan serta pengalaman di luar negeri.
Peserta unjuk bakat di lomba Changge (唱歌). (FOTO: HMD Sastra Jerman UM)
Selain itu, seminar juga membahas pentingnya sertifikasi HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) sebagai bukti kompetensi berbahasa Mandarin, serta HSKK yang menitikberatkan pada kemampuan berbicara. Tidak hanya itu, hari pertama juga diisi dengan lomba Tingxie (听写), yakni lomba dikte internal khusus mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2024.
Hari kedua diisi dengan berbagai lomba yang menarik, antara lain lomba Kaligrafi Tiongkok (书法) tingkat universitas dan SMA/SMK sederajat, lomba Changge (唱歌) atau lomba menyanyi tingkat SMA/SMK sederajat, serta lomba Jiang Gushi (讲故事) yang merupakan lomba story telling tingkat universitas.
Penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Kaligrafi Tiongkok (书法). (FOTO: Zakiyya Salmaa Azzahra/TIMES Indonesia).
Suasana kompetisi berlangsung semarak dan penuh semangat, dengan peserta yang berasal dari berbagai institusi pendidikan. Wanda Rachmawati Athya Putri selaku Ketua HMD Sastra Jerman mengungkap tahun ini antusias peserta semakin meningkat dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengikuti lomba.
"Tahun ini antusias peserta melonjak dibarengi dengan peserta yang banyak mengikuti lomba di Zhongwen Bisai. Total peserta pada hari pertama sekitar 40 orang, sedangkan hari kedua sekitar 25 orang," ujarnya.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba yang disambut antusias oleh seluruh peserta. Zhongwen Bisai 2025 tidak hanya mempererat hubungan antar mahasiswa, tetapi juga memperkaya wawasan tentang kekuatan dan keindahan bahasa Mandarin serta budaya Tiongkok. (*)
Pewarta | : Zakiyya Salmaa Azzahra (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |