TIMES MALANG, MALANG – Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang yang baru, Prof. Dr. Ilfi Nurdiana, M.Si., merilis sembilan program prioritas yang akan dijalankan dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Program tersebut menitikberatkan pada peningkatan kualitas layanan pendidikan, kesiapan lulusan dalam dunia kerja, serta penguatan reputasi akademik bertaraf internasional.
Dalam keterangannya, Prof. Ilfi menegaskan bahwa prioritas utama UIN Malang saat ini adalah meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa, baik dari sisi akademik, sarana prasarana, maupun penguatan institusi dan sumber daya manusia (SDM).
“Pekerjaan rumah kita adalah bagaimana meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa dan kualitas lulusannya. Maka dari itu, sembilan program ini dirancang untuk mencapai target tersebut secara terukur,” jelasnya.
Berikut 9 Program Prioritas 100 Hari Pertama Rektor UIN Malang Prof. Ilfi Nurdiana:
1. Memperluas Kerja Sama Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi) untuk penempatan kerja lulusan.
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas mahasiswa asing, serta pengembangan potensi mahasiswa lokal.
3. Mengembangkan atmosfer akademik yang islami dan moderat di lingkungan kampus.
4. Penerapan Tridharma Perguruan Tinggi berbasis konvergensi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat).
5. Penguatan riset industri dan pengabdian kepada masyarakat berbasis potensi lokal.
6. Peningkatan publikasi ilmiah dan sitasi dosen secara terukur dan terarah.
7. Penguatan dan peningkatan kualitas SDM, khususnya dosen dan tenaga kependidikan.
8. Penerapan konsep Smart Campus untuk mendukung layanan civitas akademika yang modern dan efisien.
9. Peluncuran program Green Campus, Eco-Pesantren, dan Rebranding Universitas.
Dalam pemaparannya, Prof. Ilfi menyebutkan bahwa target besar hingga 2029 adalah menjadikan seluruh program studi di UIN Malang terakreditasi unggul dan internasional. Saat ini, 64 persen prodi telah terakreditasi unggul, dan 31 persen telah berskala internasional.
“Target kita, pada 2029 seluruh prodi harus unggul, dan minimal 80 persen sudah terakreditasi internasional, kecuali prodi-prodi baru. Itu realistis, dan akan kita capai bertahap setiap tahun,” tegasnya.
Untuk menunjang internasionalisasi tersebut, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melakukan rebranding website institusi. Website akan menjadi gerbang informasi utama untuk menjaring mahasiswa internasional dan mitra global.
Program Smart Campus juga menjadi perhatian khusus dalam 100 hari pertama. Salah satu bentuk implementasinya adalah penerapan Single Sign-On (SSO) atau sistem one-gate service yang akan diluncurkan tahap awal dalam tiga bulan ke depan.
“Kalau dalam 100 hari belum launching, berarti belum berhasil. Minimal sudah diluncurkan tahap pertamanya, nanti akan berlanjut ke tahap-tahap berikutnya,” ujar Prof. Ilfi. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |