TIMES MALANG, MALANG – Peserta International Students Health-related Inboud Program (I-SHIP) Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maliki Malang melakukan kegiatan sosial di SLB Autisme River Kids Kota Malang.

SLB River Kids yang bertempat di Perumahan Uniga Joyogrand, Kota Malang adalah sekolah yang melayani anak-anak berkebutuhan khusus yang mempunyai hambatan Autisme, Disabilitas Intelektual, Down Syndrom, dan Gangguan Perilaku.

Di SLB River Kids, berbagai kegiatan seru yang mereka lakukan. Yang pertama peserta delegasi melakukan senam bersama dengan para murid. Selanjutnya penampilan bakat menyanyi dan membaca puisi oleh murid SLB River Kids. Meskipun dengan kekurangan yang mereka miliki, nyantanya mereka mampu menunjukkan potensi bakat dan kepercayaan diri luar biasa.

Tak hanya itu, momen menyenangkan pun berlanjut saat peserta dan murid bergabung dalam kegiatan mewarnai. Mereka tampak saling berbaur.  Bahkan mahasiswa asing turut belajar bahasa isyarat supaya bisa lebih dekat berkomunikasi dengan para murid.

Penyuluhan P3K kepada guru SLB River Kids, Jum'at (24/11/23). (Foto: Diva Finasty/TIMES Indonesia)

Delegasi FKIK juga mengadakan penyuluhan untuk guru-guru SLB River Kids. Materi yang dibawakan yaitu, "P3K di Sekolah Luar Biasa". Tema tersebut sejalan dengan tema acara ini yaitu tentang emergensi.

dr. Putri Wulan Akbar, M.Ked., Trop, sekretaris Profesi Dokter FKIK UIN Malang, hadir sebagai pembicara utama dalam penyuluhan ini. "Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada para guru mengenai penanganan pertolongan pertama untuk murid-murid di SLB," ucapnya.

Iin, Wakil Kepala SLB River Kids menyatakan senang adanya pelatihan untuk guru yang dilakukan oleh FKIK UIN Maliki Malang. 

Berlanjut dari acara kegiatan sosial, para peserta I-SHIP diperkenalkan dengan permainan tradisional Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini juga untuk mengenalkan budaya lokal salah satunya melalui permainan. 

Beberapa permainan yang dimainkan yaitu Rangku Alu, Engklek, Gobak Sodor, dan Congklak. Mereka tampak antusias dan semangat mengikuti permainan tradisonal. Para panitia turut meramaikan suasana dengan ikut bermain bersama. Suasana hangat keakraban begitu terasa.

Salah satu peserta asal Afganistan, Fareed Ahmad Obaidy mengutarakan perasaanya tentang acara ini.  “Kami dihadapkan pada hal-hal baru yang berbeda dan itu sangat menarik bagi saya. Saya memberikan apresiasi kepada para penyelenggara acara ini. Program ini memberikan saya pengetahuan yang bermanfaat. Saya berharap di masa depan akan ada lebih banyak program seperti ini," ucapnya.

Sebagai informasi, International Students Health-related Inboud Program (I-SHIP) Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maliki Malang diikuti oleh 16 mahasiswa asing dari 11 negara yaitu Afganistan, Bangladesh, Chad, Filipina, Gambia, India, Mesir, Madagaskar, Pakistan, Sudan, Timor Leste, dan Yaman. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini tidak berasal dari latar belakang kedokteran atau dari UIN Maliki Malang. (*)