https://malang.times.co.id/
Berita

Wali Kota Malang Minta Warga Tak Panik Soal Varian Baru Covid-19

Senin, 02 Juni 2025 - 15:41
Wali Kota Malang Minta Warga Tak Panik Soal Varian Baru Covid-19 Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Menyikapi maraknya laporan peningkatan kasus varian baru Covid-19 di sejumlah negara Asia, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia menegaskan bahwa Pemkot Malang akan mengambil langkah antisipatif yang terukur dan proporsional untuk menghadapi gejolak Covid-19 ini.

Wahyu mengaku, pihaknya telah menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang berisi peningkatan kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19. Surat edaran itu akan segera ditindaklanjuti dengan koordinasi lintas instansi guna menyusun strategi pencegahan di tingkat daerah.

“Kami akan segera menindaklanjuti surat edaran ini melalui koordinasi dan langkah-langkah yang bijak. Masyarakat tidak perlu panik. Yang terpenting adalah memahami kondisi ini secara proporsional,” ujar Wahyu, Senin (2/6/2025).

Dalam edaran bernomor SR.03.01/C/1422/2025 yang ditandatangani oleh Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, disebutkan adanya peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Varian yang tengah menjadi perhatian adalah XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1.

Meskipun demikian, Wahyu menilai varian-varian baru ini belum menunjukkan dampak yang berat seperti saat puncak pandemi beberapa tahun lalu. Gejala yang muncul pun cenderung lebih ringan.

“Jangan sampai masyarakat mengira ini seperti gelombang awal Covid-19. Varian ini berbeda, tingkat keparahannya pun lebih ringan. Surat edaran ini bersifat pencegahan, bukan alarm darurat,” tegasnya.

Wahyu juga mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar, terutama saat kondisi tubuh sedang tidak fit. Penggunaan masker tetap disarankan, terlebih bagi tenaga kesehatan yang berada di garis depan pelayanan medis.

“Kalau merasa kurang sehat, pakai masker. Itu langkah sederhana tapi sangat membantu. Tenaga kesehatan tentu tetap wajib menggunakan masker karena mereka bersentuhan langsung dengan pasien,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan akan terus digalakkan tanpa menimbulkan kepanikan publik. Pemkot Malang akan mendukung kebijakan pemerintah pusat dengan tetap menjaga suasana kondusif di masyarakat.

“Ini bukan tanda kita kembali ke masa sulit, tapi momentum untuk lebih waspada. Edukasi yang tepat sangat penting agar masyarakat tidak salah paham dalam menyikapi situasi,” ucapnya.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, menyebut hingga kini belum ada laporan warga yang terpapar varian baru tersebut. Meski begitu, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, mengingat musim pancaroba juga turut memicu peningkatan penyakit saluran pernapasan atas.

“Dalam kondisi cuaca seperti ini, memang biasanya keluhan saluran napas meningkat. Covid-19 termasuk di dalamnya, jadi tetap harus waspada,” tuturnya.

Meifta mengajak warga untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan jika merasa kurang sehat. Ia juga mengingatkan bahwa seluruh warga Kota Malang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, sehingga tidak ada alasan untuk menunda pemeriksaan.

“Kalau merasa ada keluhan, segera datang ke puskesmas. Jangan tunda. Semakin cepat dicek, semakin baik. Semua warga sudah tercover BPJS, jadi manfaatkan fasilitas itu,” tandasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.