https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian UB Latih Petani Membuat Pupuk Cair Organik

Kamis, 08 Agustus 2024 - 15:04
Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian UB Latih Petani Membuat Pupuk Cair Organik Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Banturejo.

TIMES MALANG, MALANG – Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) membagikan ilmu cara membuat pupuk organik cair (POC) kepada petani dan warga Desa Banturejo.

Mahasiswa Program Studi Kehutanan mengajarkan cara pembuatan POC yang meliputi langkah-langkah pengambilan kotoran ternak, pencampuran sekam bakar, dolomit, air, gula jawa, dan EM4, serta proses pengolahan dan perawatan harian.

Penjelasan tambahan diberikan mengenai kandungan unsur hara pupuk organik dari kotoran sapi, kambing, dan ayam untuk memperjelas dan membuat acara lebih interaktif.

Tanggapan masyarakat sangat positif, dengan beberapa warga aktif bertanya dan membahas penggunaan pupuk organik. Salah satu petani menyatakan bahwa meskipun pupuk anorganik lebih mahal, namun lebih efektif dibanding pupuk organik. 

“Penggunaan pupuk organik membantu memperbaiki kondisi tanah dan menjaga kesuburan. Pertanian yang hanya mengandalkan pupuk anorganik berpotensi merusak tanah," kata Erekso Hadiwijoyo, S.Hut., M.Si., selaku dosen pembimbing lapangan KKN Fakultas Pertanian UB yang hadir dalam acara ini.

Erekso mengatakan, kegiatan ini membantu petani memahami pentingnya pupuk organik yang melimpah di sekitar mereka sehingga tidak bergantung pada pupuk anorganik.

Dalam acara yang digelar 23 Juli 2024 itu, Erekso juga menjelaskan sumber dan dampak perubahan iklim serta pentingnya pengelolaan limbah berkelanjutan sebagai upaya mitigasi.

Erekso mengaitkan perubahan iklim dengan alih fungsi lahan dari hutan menjadi pertanian serta kegiatan pertanian dan peternakan yang berdampak negatif pada petani, seperti kesulitan menentukan musim tanam dan risiko gagal panen akibat banjir serta kekeringan berkepanjangan

Sementara itu, Kepala Desa Banturejo, Bapak Irvan Rosyidi, S.E., mengapresiasi kerjasama ini dan berharap kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan. “Kami harap kegiatan dari mahasiswa yang membuka wawasan tentang mengubah limbah menjadi rupiah ini dapat terus berlanjut,” ujarnya. (*)

 

 

 

 

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.