https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Self-Love, Mencintai Diri untuk Kesehatan Mental

Rabu, 18 September 2024 - 16:36
Self-Love, Mencintai Diri untuk Kesehatan Mental Pemaparan materi oleh Laila Indra Lestari, S.Psi., M.A., pada Seminar Self Love di Audio Visual Aula FS UM, Rabu (18/09/2024). (Foto: Raida Zharfa Amalia/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Dewan Mahasiswa Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM), menggelar seminar bertajuk "Menemukan dan Memelihara Citra Diri: Kunci Menuju Kebahagiaan dan Kesehatan Mental". Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pekikan Sastra 2024 yang mengusung tema Atma Sneha: Mencintai Diri Melalui Sastra. 

Bertempat di Aula Audio Visual Gedung D14 Fakultas Sastra, Rabu (18/9/2024), acara ini menghadirkan Laila Indra Lestari, S.Psi., M.A., sebagai pembicara utama.

Ketua pelaksana Pekikan Sastra 2024, Aulia Fathimah Noor, menjelaskan bahwa seminar ini diadakan karena tingginya kasus quarter-life crisis dan masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa.

“Banyak remaja dan mahasiswa mengalami krisis kepercayaan diri dan tekanan mental, sehingga penting bagi kita untuk belajar bagaimana mencintai dan menghargai diri sendiri,” ungkapnya.

Laila Indra Lestari, dalam paparannya, menekankan pentingnya praktik self-love dalam kehidupan sehari-hari. “Terkadang kita terlalu sibuk meminta maaf kepada orang lain, tetapi lupa meminta maaf kepada diri sendiri,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa self-love bukanlah bentuk egoisme atau narsisme, melainkan penghargaan terhadap diri sendiri yang penting untuk kesehatan mental.

Laila juga membahas fenomena perbandingan diri melalui media sosial, yang sering kali memicu perasaan tidak percaya diri dan insecure.

"Media sosial sering hanya menampilkan hal-hal positif dari kehidupan orang lain. Kita harus bisa fokus pada diri sendiri dan tidak terjebak pada perbandingan yang membuat kita merasa rendah diri," jelasnya.

Seminar ini juga mengajarkan tiga kategori utama dalam mencintai diri sendiri, yaitu self contact, self acceptance, dan self care. Ketiganya mencakup memahami dan menerima kekuatan serta kelemahan diri, serta menjaga kesehatan fisik dan mental.

Salah satu peserta seminar, Isnaini Nur, membagikan pengalamannya setelah mengikuti acara ini.

“Selama ini saya selalu mengutamakan perasaan orang lain daripada diri sendiri, tapi setelah seminar ini, saya belajar bahwa mengutamakan diri sendiri bukanlah tindakan egois,” katanya.

Laila juga mengingatkan pentingnya berani mengatakan "tidak" sebagai bentuk asertif. Menolak bukan berarti tidak peduli, tetapi menunjukkan penghargaan terhadap batasan diri sendiri.

Melansir data dari Survei Nasional Kesehatan Mental Remaja Indonesia (I-NAMHS) tahun 2022, sekitar 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun didiagnosis dengan gangguan mental, sementara 34,9 persen remaja mengalami masalah kesehatan mental.

Hal ini semakin menunjukkan pentingnya pemahaman dan praktik self-love untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional di kalangan remaja dan mahasiswa.

Dengan semangat self-love inilah, diharapkan mahasiswa dan generasi muda dapat menjaga kesehatan mental mereka dengan lebih baik dan mengupayakan pertumbuhan diri secara positif. (*)

Pewarta : Raida Zharfa Amalia (MG)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.