TIMES MALANG, MALANG – Peluang dan potensi ekonomi di sektor pariwisata perlu ditunjang dengan ekosistem pelaku UMKM yang kuat. Penguatan keberadaan UMKM ini seperti dengan pelatihan yang didukung tim peneliti kampus Universitas Brawijaya atau UB Malang. 

"Kami melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa 'Pelatihan Desain Grafis dan Konten Digital bagi Kelompok Pemuda untuk Mendukung Pengembangan UMKM Lokal.' Tujuannya, untuk memperkuat keberadaan UMKM, khususnya yang berada di kawasan pariwisata," kata Ketua Tim Peneliti FISIP UB, Anik Susanti, Minggu (21/7/2024). 

Dikatakan, pelatihan desain grafis dan digital yang sudah dilakukan seperti diberikan kelasa kelompok strategis pemuda di Desa Bangsring, Banyuwangi, Sabtu (20/7/22/4). Kegiatan Tim Peneliti UB ini sendiri terdiri dari Anik Susanti, Nyimas Nadya Izana, Ayu Kartika dan Novy Setya Yunas, bersama Kelompok 69 Mahasiswa Membangun Desa (MMD). 

Dikatakan Anik, kegiatan penguatan UMKM tersebut terselenggara dengan dukungan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Strategis 2024, dari Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya. 

Dalam hal ini, tim peneliti menggandeng praktisi yang berkecimpung dalam bidang pemasaran digital skala internasional, Syifaur Rohmah. Pemateri lainnya, fasilitator dari East Java Ecotourism Forum (EJEF), Daniel Sugama Stephanus, yang sangat berpengalaman mendampingi pengembangan desa wisata.

Pelatihan yang diberikan, menurutnya untuk membentuk skill desain grafis dan konten digital yang menyokong keberlanjutan UMKM penyangga ekowisata di Desa tersebut, yakni Bangsring Underwater. Di destinasi wisata minat khusus tersebut, kegiatan ekonomi warga lokal turut melayani kebutuhan wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara. 

“Pemerintah desa menyambut dan mendorong segala program yang berkaitan dengan keterampilan digital untuk mendukung visi desa Bangsring sebagai desa digital. Terlebih digital marketing yang saat ini penting bagi pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasarnya," demikian Anik, menirukan pernyataan Sekretaris Desa Bangsring mengapresiasi kegiatan ini. 

Pada sesi pertama pelatihan, lanjut Anik, praktisi digital marketing, Syifa, menjelaskan pentingnya keterampilan pemasaran dengan target pasar internasional agar mendapatkan harga terbaik.

Salah satu peserta pelaku usaha batik ecoprint, antusis mengajukan pertanyaan terkait cara menjual batik warga hingga bisa ke luar negeri. 

Menanggapi hal ini, Syifa lalu menunjukkan penggunaan modul lengkap aplikasi Etsy, yang dapat membantu menjangkau pasar internasional dan menghasilkan uang dalam bentuk dollar. Selain itu, praktisi ini juga memberikan contoh dan tips bagaimana produk UMKM dengan harga Rp1 juta rupiah, namun dapat dijual dengan harga Rp3 juta rupiah. 

Peserta pelatihan pun antusias dan ingin didampingi sampai bisa membuka lapak di Etsy.com. 

Usai sesi pelatihan digital marketing, kegiatan dilanjutkan dengan target pemuda pengelola desa wisata. Narasumber Daniel, yang telah berpengalaman mendampingi desa wisata, memberikan tips bagaimana pelayanan wisata selaras dengan minat wisatawan mancanegara.

Mewakili tim MMD 2024 Kelompok 69, Afin Atsal selaku Ketua Kelompok menyatakan manfaat dari kegiatan pengabdian ini, dan mendapatkan pengalaman langsung untuk bekerjasama dalam tim menyelesaikan persoalan praktis ketika berinteraksi dengan masyarakat dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

"Dari kegiatan ini, peserta berharap kelanjutan program pendampingan hingga mereka mampu mendapatkan penjualan pertama melalui marketplace internasional," kata Anik Susanti. (*)